Search This Blog

Benarkah Isa Almasih adalah Tuhan

Mengapa orang Kristen memanggil Isa Al-Masih, “Tuhan”?  Jawabannya: Orang percaya menyembah Isa Al-Masih sebagai Tuhan karena ini yang diajarkan dalam Taurat, Zabur, Kitab Nabi-Nabi dan Injil.
Kami melihat beberapa ayat di Al-Quran yang juga menunjukkan kepada keilahian Isa Al-Masih.

AL-QURAN DAN KETUHANAN ISA AL-MASIH

Jika orang Kristen membaca Al-Quran, mereka akan menemukan istilah-istilah yang menjelaskan bahwa Isa Al-Masih jauh lebih dari seorang nabi biasa. Diantaranya:
(1) Isa Al-Masih adalah “seorang anak laki-laki yang suci.” (Qs 19:19).  Pernyataan ini didukung dalam Injil (Kisah Para Rasul 4:30).  Jika kita menyelidiki Al-Quran maupun Alkitab, kita akan melihat bahwa semua nabi lain pernah berdosa. Isa Al-Masih adalah satu-satunya nabi yang tidak pernah berdosa.  Dan HANYA Allah yang tidak berdosa!!  Kesimpulannya: Isa Al-Masih adalah Tuhan karena Ia juga tidak pernah berdosa.
(2) Isa Al-Masih diberi gelar “Kalimat Allah.” (Qs 3:35, 39; Injil, Rasul Yohanes 1:1) Jelas “Kalimat Allah” tidak mempunyai permulaan.  Jika ada permulaan, maka ada masa dimana Allah tidak berkalimat. Itu mustahil!!  Karena Isa Al-Masih adalah “Kalimat Allah” maka Ia juga Allah.
(3) Isa Al-Masih adalah “terkemuka di dunia dan di akhirat.” (Qs 3:5; Injil, Surat Filipi 2:9-11).  Di sini kita melihat bahwa Ia lebih dari semua nabi yang pernah hidup.  Juga, Dia lebih dari semua malaikat.  Walaupun hal ini tidak membuktikan bahwa Isa Al-Masih adalah Tuhan, tapi jelas memberi Dia kedudukan di atas semua mahluk di dunia dan di sorga.
(4) Isa Al-Masih merupakan “Tiupan Roh dari Allah.” (Qs 4:171; Injil, Surat Filipi 1:19).  Kita tahu bahwa Roh Allah kekal adanya. Jika Isa Al-Masih adalah tiupan dari Roh Allah, Ia juga kekal adanya. Maka: Isa Al-Masih adalah juga Tuhan.
(5) Isa Al-Masih disebut “rahmat dari Kami [Allah].” (Qs 19:21; Injil, Lukas 2:34; Injil, Surat Ibrani 2:17; Injil, Surat Titus 3:5).  Jelas hanya Allah yang mempunyai rahmat. Jika Isa Al-Masih disebut ‘rahmat’ berarti Dia juga Tuhan.

PENGAKUAN ISA AL-MASIH TENTANG KEILAHIAN-NYA

(1) Akulah Akuadalah nama yang Allah berikan untuk diri-Nya di Taurat (Taurat Musa, Keluaran 3:14).  Isa Al-Masih juga memakai nama ini untuk diri-Nya sendiri, Aku telah Ada.” (Injil, Yohanes 8:58)
(2)Anak Manusia,” adalah sebutan untuk Tuhan yang disembah oleh segala bangsa. (Kitab Nabi, Daniel 7:13-14)  Isa Al-Masih membenarkan tuduhan Imam Besar bahwa Ia sendiri adalah Anak Manusia itu. (Injil, Matius. 26:62-65)
(3) Mesias, Anak Allah yang hidup.” Saat Rasul Petrus mengakui-Nya sebagai Mesias, Anak Allah yang hidup, Isa Al-Masih memuji dia dengan mengatakan bahwa Allah sudah mengilhamkan pengertian itu kepadanya. (Injil, Matius 16:15-17)
(4) Ya Tuhanku, ya Allahku.” Saat Rasul Tomas memanggil Isa Al-Masih dengan dua sebutan ini, Isa Al-Masih mengiyakannya. (Injil, Rasul Yohanes 20:28)

PENJELASAN LAIN DALAM INJIL

(1) Firman (Kalam, Kalimat) adalah Allah.  Jelas dalam ayat ini bahwa “Kalimat Allah” tidak berbeda dari Allah. (Injil, Yohanes 1:1)
(2) Isa Al-Masih mengatakan bahwa ia adalah kebenaran, hidup, jalan.” Ia tidak mengatakan “mempunyai” kebenaran (walaupun itu betul).  Tapi, Dia “adalah” kebenaran.  Kebenaran jelas kekal adanya, tanpa permulaan. Kalau demikian Isa Al-Masih tidak mempunyai permulaan. (Injil, Yohanes 14:6)
(3) Ia dipanggil Tuhan berulang kali dalam Injil, seperti dalam Surat Filipi 1:2, Surat Kolose 1:15-19)

NUBUATAN KITAB NABI-NABI BAHWA ISA AL-MASIH ADALAH TUHAN

(1) Nabi Yesaya meramalkan bahwa seorang anak akan dilahirkan dan akan diberi nama: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang kekal, Raja Damai.  Nubuat ini terdapat dalam Kitab Nabi-Nabi, Yesaya 9:5-6
(2) Nabi Mikha meramalkan bahwa akan datang dari kota Betlehem seorang yang akan memerintah.  Permulaannya sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala.  Artinya Raja yang akan datang kekal adanya.  Nubuat ini mengenai kedatangan Isa Al-Masih dan memuat kenyataan bahwa Isa Al-Masih, seperti Allah, kekal adanya. (Kitab Nabi-nabi, Mikha 5:1)

KESIMPULAN

Cukup banyak ayat dalam Kitab Suci yang menyatakan Keilahian Isa Al-Masih. Orang Kristen menjunjung tinggi Kitab Suci, yaitu Taurat, Zabur, Nabi-nabi dan Injil. Dan percaya apa yang tertulis dalam kitab-kitab ini diilhamkan Allah. Kitab Suci berulang kali menekankan bahwa Isa Al-Masih, Kalimat Allah, adalah Tuhan.
Yang sangat indah, kasih Allah yang besar tercurah pada kita. Isa Al-Masih disalib untuk menyelamatkan kita dari hukuman dosa yang kekal.  Untuk menyelidiki keselamatan lebih mendalam bacalah seksi pada situs ini mengenai keselamatan.
Read More .......

Injil, Palsu Atau Tidak?

 
Alkitab dikoreksiInjil adalah firman Allah. Injil merupakan surat cinta dari Allah kepada manusia. Benarkah demikian? Benarkah kita merasa bahwa Injil adalah surat cinta Allah dan kita menerima kliem tersebut dengan serius. Atau mungkin kita hanya tertarik pada salah satu aspek saja? Yaitu hal yang menurut kita baik dan sesuai dengan logika manusia yang terbatas?

Benarkah Injil Adalah Firman Allah?

Pernyataan di atas sering dilontarkan oleh umat Muslim sebagai bukti keragu-raguan mereka atas keabsahan Injil.  Namun Al-Quran dengan jelas mengatakan “Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat.” (QS 5:46). Bila benar Injil bukan firman Allah, mungkinkah Al-Quran memberikan pernyataan demikian?
Jelas Injil adalah Firman Allah. Karena Isa Al-Masih memberitahukan demikian. Isa Al-Masih yang merupakan Kalimat Allah dan menjelma menjadi manusia. Ia, dengan otoritas-Nya, telah meneguhkan Kitab-Kitab terdahulu dalam ajaran-Nya. Dan Dia juga menjanjikan Injil, yaitu Kabar Baik yang penuh kuasa, melalui murid-murid-Nya. Demikianlah, Isa Al-Masih, yaitu Kalimat Allah, telah menyatakan bahwa Injil adalah benar Firman Allah.

Injil Tidak Asli Karena Terdapat Dalam Berbagai Bahasa

Salah satu alasan yang dilontarkan oleh umat Muslim atas ketidak-absahan dari Injil adalah, terdapatnya Injil dalam berbagai bahasa. Perlu diketahui bahwa orang Kristen sangat ingin mengerti wahyu Allah. Karena tidak semua orang Kristen dapat membaca Injil dalam bahasa aslinya (Ibrani dan Yunani), maka Injil diterjemahkan ke dalam masing-masing bahasa pembacanya. Penterjemahan Injil ini dilakukan dengan hati-hati, teliti, dan semua didasarkan pada naskah orisinil yang berbahasa Ibrani dan Yunani.
Seperti halnya sebuah dokumen internasional, misalnya dari PBB, kita tidak akan mencurigai keabsahannya karena dokumen tersebut diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Namun, bila kita ragu, kita dapat melihat isi dokumen tersebut dalam bahasa aslinya, misalnya bahasa Inggris.
Ahli yang menerjemahkan dokumen tersebut adalah orang-orang yang berpengalaman di bidangnya.  Mereka menerjemahkan dengan sangat hati-hati.  Demikian kita tidak perlu meragukannya.  Tentu hasil terjemahan tersebut dapat diterima dan dipercayai.
Al-Quran juga diterjemahkan.  Kebanyakan orang yang membaca Al-Quran tidak mengerti bahasa Arab.  Namun mereka sadar bahwa penterjemah Al-Quran kedalam bahasa Indonesia ahli dalam bidang menterjemahkannya.
Demikian halnya dengan Injil.  Injil selalu diterjemahkan oleh orang-orang yang berpengalaman. Diterjemahkan dengan sangat hati-hati, teliti, dan semua didasarkan pada naskah orisinil yang berbahasa Ibrani dan Yunani.

Bukti Keotentikan Injil

Saat ini terdapat lebih dari 5,300 naskah kuno Injil dalam bahasa Yunani. Naskah yang paling tua adalah naskah yang paling penting, disebut uncials dan papyri.
Salah satu naskah kuno yang lengkap memuat seluruh Kitab Injil ialah Codex Sinaiticus, yang berasal dari tahun 350 M (hampir tiga ratus tahun sebelum Muhammad lahir). Codex adalah buku kuno yang ditulis tangan sebelum adanya penemuan mesin cetak.
Berikut adalah beberapa naskah tertua, uncials yang diakui keasliannya, dan dipakai menjadi dasar terjemahan Injil pada masa kini.

Nama Naskah

Perkiraan Tahun Naskah Ditulis

Tempat Naskah Berada sekarang

Codex Vaticanus 325 - 350 M London, Inggris
Codex Sinaiticus 350 M London, Inggris
Codex Alexandrinus 400 M London, Inggris
Codex Ephraimi 400 M Paris, Prancis
Codex Bezae 450 M Cambridge, Inggris
Naskah-naskah ini memberikan bukti bahwa Injil yang ada sekarang sama dengan Injil yang ada pada masa Muhammad, dan bahkan beberapa abad sebelumnya.  Dengan kata lain umat Kristen sekarang ini memiliki Injil yang sama seperti yang diedarkan di tanah Arab pada masa perkembangan Islam, yaitu Injil yang dikenal oleh nabi umat Islam.

Firman Allah, Tidak Ada Yang Dapat Merubah

Al-Quran, Sura Al An'aam ayat 34 berkata, “Tak ada seorangpun yang dapat merobah kalimat-kalimat (janji-janji) Allah”.  Bagaimana seseorang yang berpandangan bahwa kalimat-kalimat Allah dapat diubah oleh manusia?  Dialah orang yang kurang percaya akan ke-Maha Besar-an Allah.
Ayat serupa juga terdapat dalam Injil, Surat Galatia 1:8 “Tetapi sekalipun kami atau seorang dari sorga yang memberitakan kepada kamu suatu injil yang berbeda dengan Injil yang telah kami beritakan kepadamu, terkutuklah dia
Demikianlah, Injil yang merupakan firman Allah, sifatnya adalah kekal. Tidak ada yang dapat merubahnya. Dan Injil yang ada sekarang adalah Injil yang diberitakan oleh pengikut Isa Al-Masih 600 tahun sebelum agama Islam lahir di tanah Arab.
Apakah arti kata “Injil”?  Kabar baik!  Kabar baik, yaitu keselamatan dari dosa.  Bacalah dengan seksama uraian tentang keselamatan pada situs ini.
Read More .......

Apakah Benar Taurat Dan Injil Yang Sekarang Tidak Murni?

Kami kira sukar untuk membuktikan bahwa kitab Taurat dan Injil yang sekarang ada “telah tercampur dengan tangan manusia.” Memang sering terdengar suara semacam itu, tetapi di mana buktinya? Bahkan pada saat Al-Quran ditulis, Taurat & Injil dianggap suatu terang dan benar; jika tidak, pasti tidak akan ada perintah untuk menyambutnya. Kelihatannya Muhammad yakin bahwa kitab Taurat, Zabur, dan Injil yang ada masih benar, atau jika tidak, pasti ia tidak akan mendorong supaya orang mempercayai dan mengikuti kitab-kitab itu (Sura 3:4,5; 5:66-68; 21:7).
Naskah-naskah tua dari kitab Taurat dan Injil seperti Codex Vaticanus dan Codex Alexandrius paling sedikit sudah ada sekitar 350 tahun sebelum Al-Quran ada, dan isinya tetap sama dengan Taurat & Injil yang sekarang. Jika memang Taurat dan Injil itu sudah diubah, lantas kapan kedua buku suci itu diubah? Sebelum Al-Quran turun atau sesudahnya? Siapa yang mengubahnya? Bagian mana yang diubah?
Bagaimana mungkin diubah padahal Kekristenan dan Alkitab pada saat itu sudah tersebar ke berbagai tempat di dunia, sehingga kalau isinya diubah sedikit saja pasti ketahuan. Saat itu sudah banyak naskah Alkitab yang tersebar di mana-mana sehingga sangat tidak mungkin mengubah semua naskah yang ada, bukan?
Juga, bagaimana mungkin mengubah Firman Allah mengingat orang Yahudi dan orang Kristen sangat gigih mempertahankan dan menjaganya karena yakin Firman ini adalah wahyu Allah? Lantas, untuk apa orang Kristen berusaha mengubah / merusak Kitab Suci-nya sendiri? Keuntungan apa yang akan didapat dari melakukan hal itu?
Terakhir, jika benar kitab Taurat dan Injil hendak diubah oleh manusia, apakah mungkin Allah sendiri (yang telah mewahyukan kitab-kitab itu) akan tinggal diam begitu saja dan membiarkan FirmanNya dirusak oleh tangan manusia? Rasanya tidak mungkin Allah yang Mahakuasa akan membiarkan itu terjadi!
Read More .......

Perjalanan Nabi Allah ke Surga

Ketika saya masih duduk di bangku Sekolah Dasar, walaupun saya bukan Muslim, tetapi sebagai siswa saya wajib mengikuti kegiatan sekolah, termasuk merayakan Isra Miraj.
Kami senang merayakan perayaan tersebut. Semua siswa menggunakan baju Muslim, dan biasanya perayaan diakhiri dengan makan bersama. Sebagai anak-anak jelas kami tidak terlalu memahami makna dari yang kami rayakan. Kami hanya menikmatinya sebatas pemikiran anak-anak. Itulah keluguan anak-anak.
Tidak menutup kemungkinan, orang Muslim yang berusia dewasa pun mempunyai pemahaman yang sama tentang Isra Miraj. Mereka hanya tahu bahwa Isra Miraj adalah “perjalanan” nabi Islam ke sorga.

Perlunya Saksi Mata

Saksi mata sangat dibutuhkan untuk membenarkan sebuah perkara. Di pengadilan misalnya, kesaksian yang didukung saksi mata, akan lebih diterima Hakim dibanding kesaksian tanpa saksi mata. Bahkan seseorang yang dianggap benar, tapi tidak dapat mengajukan saksi mata, di pengadilan dapat menjadi pihak yang kalah.
Mungkin saudara bertanya, “Apa hubungan saksi mata dengan Isra Mi’raj Nabi Muhammad? Ijinkanlah kami menjelaskannya. Pertama, marilah kita sekilas berpikir tentang makna hari raya yang akan kami bahas.

Pengertian Isra Mi ’raj

Menurut kepercayaan umat Muslim, ada dua peristiwa penting yang dialami Muhammad dalam satu malam. Peristiwa pertama disebut “Isra”. Yaitu “diberangkatkannya” Muhammad oleh Allahnya dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa di Yerusalem. Para Muslim percaya di tempat ini Muhammad bertemu nabi-nabi sebelumnya, termasuk Isa Al-Masih. Dan Muhammad pun membimbing mereka dan menjadi imam utama dalam sholat.
Peristiwa kedua disebut “Mi'raj”. Yaitu “diangkatnya” Muhammad sampai ke langit sidratul Muntaha yang merupakan tempat tertinggi. Kendaraan yang ditumpanginya disebut hewan buraq. Pun orang Islam percaya, di sinilah Muhammad mendapat perintah dari Allah untuk menunaikan sholat lima waktu. Sebuah sumber berkata, sebelumnya Allah dan Muhammad saling tawar menawar, hingga akhirnya disepakati sholat dilakukan lima kali sehari.
Akhirnya kedua peristiwa ini, dikenal dengan nama “Isra Mi'raj Nabi Muhammad

“Perjalanan ” Isra Mi'raj Tidak Ada Saksi Mata

Isra Mi'raj merupakan peristiwa penting bagi kenabian Muhammad. Tetapi tidak semua orang Muslim di Indonesia merayakannya. Beberapa teman Muslim yang sering mengemail kami berkata, mereka tidak merayakan Isra Mi'raj.
Memang mereka tidak memberi alasan yang jelas, mengapa tidak merayakan Isra Mi'raj. Kami hanya berpikir, mungkinkah mereka tidak percaya peristiwa tersebut sepenuhnya, karena tidak ada saksi mata ketika Muhammad melakukan perjalanannya?
Menurut kami, wajar saja bila umat non-Muslim tidak dapat mempercayai peristiwa Isra Mi'raj. Sebab tidak ada seorang pun saksi mata ketika Muhammad melakukan “perjalanan” tersebut.

Kenaikan Isa Al-Masih ke Sorga

Bukan bermaksud untuk membandingkan. Namun bila kita melihat bagaimana perjalanan Muhammad dan Isa Al-Masih ke sorga, khususnya dalam hal saksi mata, perjalanan Isa Al-Masih lebih dapat diterima.
Alasannya: Pertama, ketika Dia naik ke sorga, dilakukan pada siang hari, bukan tengah malam. Kedua, banyak saksi mata yang menyaksikan peristiwa tersebut. Dan ketiga serta yang paling penting: Peristiwa itu adalah benar-benar nyata, bukan sebuah mimpi atau ilusi, sebagaimana yang tertulis dalam kitab suci.  “Dan ketika Ia [Isa Al-Masih] sedang memberkati mereka, Ia berpisah dari mereka dan terangkat ke sorga ” (Injil, Rasul Lukas 24:51).
Yang melihat Yesus terangkat naik ke sorga saat itu, bukan hanya murid-murid pertama-Nya. Tetapi juga disaksikan oleh orang-orang Yahudi yang telah menjadi pengikut-Nya kala itu.

Mulia Atau Termulia?

Bila kita melihat pada Al-Quran, terdapat cukup banyak gelar yang ditujukan bagi Isa Al-Masih yang tidak dimiliki nabi lain. Seperti: Isa disebut suci (Qs 19:19). Isa disebut Kalimat Allah termulia di dunia dan di akhirat (Qs 3:45). Isa saat ini ada di sorga (Qs 43:61).
Bagaimana dengan Muhammad? Memang umat Muslim mengenal dia sebagai orang yang dimuliakan Allah. Tetapi bukan yang termulia. Dan lagi, tidak satu pun gelar yang diberikan bagi Isa, terdapat pada diri Muhammad.
Dari uraian di atas, maka perlu untuk kita berpikir, siapakah di antara kedua tokoh tersebut yang layak diteladani. Apakah yang mulia atau yang termulia?

Dia yang Termulia, Memberimu Jaminan Keselamatan

Melalui kitab suci Injil, Isa Al-Masih memperkenalkan diri-Nya, “ Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku ” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6).
Isa Al-Masih satu-satunya Pribadi yang dapat memberi setiap orang jaminan keselamatan. Melalui Dia, setiap orang dapat menemukan jalan dan kebenaran hidup bersama dengan Allah. Dia yang berasal dari sorga, telah terangkat kembali ke sorga. Tempat dari mana Dia berasal!

Beberapa Pertanyaan Untuk Komentar:

Staff IDI mengharapkan komentar dari para pembaca. Kami minta agar komentar hanya menanggapi pertanyaan-pertanyaan berikut:
1. Manakah yang layak dipercaya, peristiwa yang tidak ada saksi mata, atau peristiwa yang disaksikan oleh banyak orang?
2. Bila saudara ingin menuju satu tempat yang belum pernah saudara kunjungi, siapakah yang akan saudara ikuti. Orang yang berasal dari tempat tersebut, atau orang yang tidak tahu sama sekali?
3. Al-Quran menyebut Isa Al-Masih satu-satunya yang suci (Qs 19:19). Isa  Kalimat Allah termulia di dunia dan di akhirat (Qs 3:45). Isa saat ini ada di sorga (Qs 43:61). Menurut saudara, mengapa Al-Quran memberi gelar tersebut kepada Isa Al-Masih, dan bukan kepada Muhammad?
Read More .......

Isa Tidak Pernah Katakan, “Akulah Allah!”

Jika seseorang datang kepada Anda dan berkata, "Akulah Allah, beribadahlah kepada-Ku," apakah Anda akan percaya dan bersedia menyembahnya? Ketika ada orang yang berkata demikian, sudah dapat dipastikan dia akan disebut sebagai penipu, penghujat, atau gila.

Isa Al-Masih tahu akan ini. Sebab itu, Dia tidak berkata demikian. Dia ingin orang-orang mengenal siapa Dia melalui perbuatan-Nya yang nyata. Perbuatan-Nya secara tidak langsung mengklaim bahwa sebenarnya Dia adalah Allah yang layak disembah.
Bukti -bukti Yang Jelas Mengenai Siapakah Dia

Dalam pembuktian tentang kebenaran siapakah sebenarnya Isa, sebuah klaim secara harafiah tidaklah penting. Yang terpenting adalah bukti yang jelas bahwa Isa Al-Masih adalah Allah. Jika ada bukti yang demikian. Tentu kita harus menyembah Dia.

Salah satu bukti kekuasaan Isa Al-Masih ditemukan dalam Kitab Injil Yohanes. Isa berkata, “ Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati ” (Injil, Rasul Besar Yohanes 11: 25). Hidup kekal yang ditawarkan Isa Al-Masih tergantung akan iman seseorang kepada-Nya. Jelas hal ini hanya dapat dilakukan Allah saja. Bila dilakukan selain oleh Allah, maka hal itu adalah sebuah penghujatan.

Kemudian dalam Injil Allah, Isa Al-Masih membuktikan kekuasaannya untuk mengklaim ketuhanan-Nya. “ Dan sesudah berkata demikian, berserulah Ia dengan suara keras: ‘ Lazarus, marilah ke luar! ’ Orang yang telah mati itu datang ke luar, kaki dan tangannya masih terikat dengan kain kapan dan mukanya tertutup dengan kain peluh. Kata yesus kepada mereka: “ Bukalah kain-kain itu dan biarkan ia pergi" (Injil, Rasul Allah Besar Yohanes 11: 43-44).  Mujizat ini juga diaminkan oleh Al-Quran!

Setelah tiga tahun pelayanan Isa Al-Masih di dunia, salah seorang murid-Nya bertanya agar menunjukkan kepadanya Allah Bapa. Isa menjawab, “… Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal aku? Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa; … Percayalah kepada-Ku, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku; atau setidak-tidaknya, percayalah karena pekerjaan-pekerjaan itu sendiri " (Injil, Rasul Allah Besar Yohanes 14:10-11).

Ketika seseorang benar-benar membaca Injil, maka dia akan menemukan secara konsisten bahwa:

    Isa Al-Masih berbicara seperti Dia adalah Allah.
    Isa Al-Masih bertindak seperti Dia adalah Allah.
    Isa Al-Masih melakukan tanda-tanda ajaib yang hanya Tuhan dapat melakukannya.

Identitas Isa Al-Masih

Isa Al-Masih berharap agar orang-orang di sekeliling-Nya mengenal hakikat dan identitas-Nya. Yaitu melalui perkataan dan perbuatan-Nya yang hanya layak dikatakan dan dilakukan oleh Allah saja. Selain itu, Isa Al-Masih juga memberikan bukti tentang siapakah Dia sebenarnya, yang memungkinkan kita untuk menarik kesimpulan sendiri.

Identitas Isa Al-Masih terlihat jelas melalui bukti-bukti ajaib yang Dia berikan. Bukan sekedar pernyataan tanpa bukti. Bagi mereka yang terbuka untuk mencari kebenaran, akan mengerti melalui bukti-bukti yang dilakukan Isa Al-Masih. Sehingga, seseorang yang mengenali identias Isa Al-masih, menyembah kepada-Nya adalah respon yang tepat. Walau Isa Al-Masih tidak meminta untuk disembah, Ia menerima dan mengkonfirmasikan hal tersebut sebagai perlakuan yang tepat kepada-Nya.
Identitas Sebenarnya dan Hadiah Terbesar-Nya

Isa Al-Masih adalah Allah. Namun, seperti Allah, oknum dari Ketuhanan Tritunggal, Ia memberi diri-Nya untuk mati di kayu salib. Mengapa? Karena kasih-Nya yang besar bagi Anda. Dengan menerima bahwa Dia dihukum sebagai pengganti Anda, Anda dapat menerima dan menikmati hidup baru dan hidup yang kekal!

Siapapun bisa membuat klaim bahwa dia adalah Tuhan yang layak disembah. Tapi hanya Allah yang benar, yang bisa memberikan bukti-bukti yang benar. Ketika Isa Al-Masih dapat memberikan bukti bahwa Ia adalah Allah, maka tidak ada alasan untuk tidak menyembah Dia.
Read More .......

Az-Zukhruf 43:61

Az-Zukhruf 43:61

Dan sesungguhnya ’Isa itu benar-benar memberikan pengetahuan tentang hari kiamat. Karena itu janganlah kamu ragu-ragu tentang kiamat itu dan ikutilah Aku. Inilah jalan yang lurus. 
Read More .......

Al-Maidah 5:110

(Ingatlah), ketika Allah mengatakan: "Hai ’Isa putera Maryam, ingatlah ni’mat-Ku kepadamu dan kepada ibumu di waktu Aku menguatkan kamu dengan ruhul qudus. Kamu dapat berbicara dengan manusia di waktu masih dalam buaian dan sesudah dewasa; dan (ingatlah) di waktu Aku mengajar kamu menulis, hikmah, Taurat dan Injil, dan (ingatlah pula) di waktu kamu membentuk dari tanah (suatu bentuk) yang berupa burung dengan izin-Ku, kemudian kamu meniup padanya, lalu bentuk itu menjadi burung (yang sebenarnya) dengan seizin-Ku. Dan (ingatlah), waktu kamu menyembuhkan orang yang buta sejak dalam kandungan ibu dan orang yang berpenyakit sopak dengan seizin-Ku, dan (ingatlah) di waktu kamu mengeluarkan orang mati dari kubur (menjadi hidup) dengan seizin-Ku, dan (ingatlah) di waktu Aku menghalangi Bani Israil (dari keinginan mereka membunuh kamu) di kala kamu mengemukakan kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, lalu orang-orang kafir di antara mereka berkata: "Ini tidak lain melainkan sihir yang nyata."   
Read More .......

"JALAN LURUS” – S-SIRAT AL-MUSTAQUIM

Banyak umat Muslim salah paham dalam memahami iman Kekristenan dan Isa Al-Masih. Mereka cenderung berpikir dengan cara pikir manusia yang terbatas. Sedangkan untuk mengerti Firman Allah, kita membutuhkan iman. Tidak hanya logika.

Seluruh kehidupan Isa Al-Masih tercatat dalam Alkitab secara jelas dan sistematis. Mulai dari nubuatan kedatangan-Nya ke dunia, wafat, bangkit, dan naik kembali ke sorga.

Demikian juga Al-Quran berulang-kali memperingatkan umat Muslim agar mengimani Kitab sebelumnya. Yaitu Injil dan Taurat, sebagaimana yang tertulis dalam Qs 5:46, “Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa”

Kami percaya bahwa firman Allah tidak pernah berubah. Firman Allah berkata, “Rumput menjadi kering, bunga menjadi layu, tetapi firman Allah kita tetap untuk selama-lamanya" (Kitab Nabi Besar Yesaya 40:8). Juga hal ini diperjelas Isa Al-Masih lewat sabda-Nya, “Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu” (Injil, Rasul Besar Matius 24:35).

Demikianlah kami percaya Allah sanggup menjaga keaslian Firman-Nya dari tangan-tangan orang jahat yang ingin merubahnya. Sebagaimana yang telah difirmankan Allah dalam Kitab Suci Injil “. . .  firman Tuhan tetap untuk selama-lamanya. Inilah firman yang disampaikan Injil kepada kamu” (Injil, Surat 1 Petrus 1:25
Read More .......

Mengapa Isa Disebut "Anak Allah"?

Orang Islam yang mempelajari Al-Quran sering bingung untuk menjelaskan siapakah sebenarnya Isa Al-Masih. Mereka mengimani Isa sebagai nabi. Tetapi Ia dilahirkan oleh seorang perawan (Qs 19:19). Ia hidup suci tanpa dosa (Qs 19:19). Tidak satupun nabi, termasuk Muhammad, yang tidak berdosa.  Ia mengerjakan banyak mujizat tanpa minta pertolongan Allah (Qs 3:49).  Nabi-nabi lain, ketika melakukan mujizat, selalu meminta pertolongan Allah.  Ia disebut “Kalimat Allah” (Qs 3:39).”  Tidak ada nabi lain yang disebut “Kalimat Allah.”

Ia sekarang berada di sorga, bukan di kuburan seperti semua nabi lain, termasuk Muhammad.  Juga Isa Al-Masih akan kembali sebagai Hakim Adil (Sahih al-Bukhari 3:43:656).  Hal ini tidak dikatakan tentang seorang nabi lain. Memang Al-Quran tidak salah ketika memuliakan Isa Al-Masih dengan mengatakan Ia, “. . . seorang terkemuka di dunia dan di akhirat . . .” (Qs 3:45).
Isa “Anak” Allah

Dari seluruh gelar yang diberikan Al-Quran terhadap Isa Al-Masih, tidak satupun yang setuju dengan sebutan “Anak Allah” kepada Isa Al-Masih. Menurut ajaran Islam, pemberian gelar “Anak Allah” kepada Isa Al-Masih adalah penghujatan bagi Allah. Sebagaimana yang tertulis dalam Al-Quran, “Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan" (Qs 112:3)

Inilah kesalah-pengertian yang dialami oleh umat Muslim dalam memahami iman kekristenan. Sayangnya umat Muslim tidak dapat memahami makna dari kata “Anak Allah” secara figuratif.  Kalau demikian, tentu mereka tidak akan menuduh bahwa Allah yang disembah oleh orang Kristen adalah Allah yang mempunyai anak.

Istilah “Anak Allah” bukan mengacu kepada anak beranak, tetapi lebih kepada hubungan khusus yang dimiliki oleh Isa Al-Masih dengan Allah Bapa.

Melalui penjelmaan-Nya ke dunia, Kalimat Allah, yaitu Isa Al-Masih, dapat secara penuh mengungkapkan isi hati Allah kepada manusia. Dia juga merupakan wakil Allah Bapa yang sama persis. “Setelah pada zaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi, maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya, yang telah Ia tetapkan sebagai yang berhak menerima segala yang ada. Oleh Dia Allah telah menjadikan alam semesta. Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan. Dan setelah Ia selesai mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi” (Injil, Surat Ibrani 1:1-3).

Demikianlah, “Anak Allah” merupakan istilah untuk Anak Surgawi yang kekal, Kalimat Allah, yang sejajar dengan Allah Bapa. Sebab, sebagai Kalimat Allah, Isa Al-Masih adalah kekal adanya. Dia adalah satu dengan Allah, “Aku dan Bapa adalah satu" (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:30).
Tujuan Anak Allah Datang ke Dunia

Allah sangat mengasihi setiap orang. Baik dia Muslim, Hindu, Budha, Animisme ataupun seorang Ateis, dan setiap orang yang kebetulan lahir dari keluarga Kristen. Setiap orang dari agama-agama ini berjalan menuju ke kebinasaan karena dosa-dosa mereka. Tetapi Allah sangat mengasihi mereka! Ingatlah firman Allah yang berkata, “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini . . . “ (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16).
sediakan. Inilah janji-Nya, “Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang" (Injil, Rasul Markus 10:45)]
Read More .......

Bukit Zaitun





Bagi umat kristiani, Bukit Zaitun memiliki makna signifikan. Bukit ini menjadi saksi beragam kisah suka duka umat Tuhan. Di tempat inilah Yesus mengajarkan doa Bapa Kami. Dari tempat ini pula Yesus menyampaikan pesan eskatologis-Nya dan naik ke surga.
Dalam rubrik Musafir edisi Mei 2006 saya pernah menuliskan kisah perjalanan saya ke Bukit Three Sisters (Tiga Saudari) yang berada di wilayah Blue Mountains, New South Wales, Australia. Kali ini saya berbagi kisah tentang bukit lain yang jauh lebih populer, yaitu Bukit Zaitun.
GUNUNG SKANDAL

Bukit Zaitun terletak di sebelah Timur Yerusalem dan dipisahkan oleh Lembah Kidron. Bukit ini pun memiliki tiga puncak. Puncak pertama di utara. Puncak yang memiliki tinggi 818 meter ini oleh umat Kristen disebut Viri Galilaei atau orang-orang Galilea.
Puncak kedua berada di tengah. Puncak dengan ketinggian 808 meter ini dikenal sebagai tempat Yesus naik ke surga. Saya dan isteri menghabiskan cukup banyak waktu di tempat ini. Saya mencoba membayangkan betapa campur aduknya perasaan orang-orang yang menyaksikan Yesus naik ke surga dari tempat ini.

Puncak ketiga yang berada di Selatan dengan ketinggian 734 meter disebut Gunung Skandal. Kok aneh sih namanya? Konon di tempat inilah dulu Raja Salomo mendirikan tempat pemujaan dewa-dewa yang dianut isteri-isterinya. Skandal apa yang dilakukan Salomo? “Adapun raja Salomo mencintai banyak perempuan asing. Di samping anak Firaun ia mencintai perempuan-perempuan Moab, Amon, Edom, Sidon dan Het, padahal tentang bangsa-bangsa itu TUHAN telah berfirman kepada orang Israel: “Janganlah kamu bergaul dengan mereka dan mereka pun janganlah bergaul dengan kamu, sebab sesungguhnya mereka akan mencondongkan hatimu kepada allah-allah mereka.” Hati Salomo telah terpaut kepada mereka dengan cinta” (1 Raj. 11:1-2).
Bukan hanya itu, Salomo pun bertindak lebih jauh lagi dengan mendirikan bukit pengorbanan bagi mereka (1 Raj. 11:5-8). Perjanjian Lama bahkan memberinya nama Bukit Kebusukan (2 Raj. 23:13).
BERAGAM KISAH MANUSIA

Saat mengunjungi tempat ini bersama rombongan yang saya pimpin.Jerryas, pemandu lokal kami, sering mengucapkan kata-kata: “Inilah tempat Yesus pernah menjejakkan kaki-Nya.” Ucapannya itu bisa kita runut di Alkitab.

Bukit Zaitun menyimpan kisah suka maupun duka. Ketika Absalom melakukan kudeta terhadap ayahnya, Daud melarikan diri ke bukit ini. “Daud mendaki bukit Zaitun sambil menangis, kepalanya berselubung dan ia berjalan dengan tidak berkasut.” (2 Sam. 15:30).
Yesus amat akrab dengan tempat ini. Banyak waktu yang dihabiskan bersama murid-murid-Nya di sini. Ketika hendak masuk Yerusalem, Yesus meminta kedua murid-Nya mencarikan keledai di suatu tempat yang bernama Betfage (Mat. 21:1-2).

Para murid-Nya pun bertanya tentang akhir zaman di bukit ini (Mat. 24:3). Di Bukit Zaitun ini pula Yesus memberitahu murid-murid-Nya bahwa iman mereka akan goncang. Peristiwa ini terjadi sebelum Petrus menyangkali-Nya sebanyak tiga kali (Mat. 26:30). Bahkan di tempat ini pulalah Yesus bermalam setelah mengajar di Bait Allah pada siang harinya (Luk. 21:37).
TAMAN GETSEMANI

Pada zaman Yesus, bukit ini memang dipenuhi oleh pohon zaitun (Ibrani zayit; Yunani elaia). Namun, hutan lebat penuh pohon zaitun itu telah gundul pada zaman Titus. Ketika saya ke sana, pohon zaitunnya tinggal jarang-jarang.

Salah satu peristiwa yang sangat kita kenal juga terjadi di Bukit Zaitun. Di kaki Bukit Zaitun, sekarang berdiri Gereja Segala Bangsa, terdapat taman yang dipenuhi pohon zaitun. “Pohon zaitun ini diperkirakan sudah ada sejak zaman Yesus,” ujar pemandu wisata. Batangnya memang kelihatan sudah sangat tua, sehingga seperti bonsai, tetapi ukurannya besar (kok ada bonsai besar he, he, he). Taman ini indah. Di taman yang kita kenal dengan nama Getsemani inilah Yesus berdoa dengan sangat serius sehingga “peluh-Nya menjadi seperti titik-titik darah yang bertetesan ke tanah” (Luk. 22:44).

Jika kita menuruni Bukit Zaitun kita akan melihat Gereja Pater Noster (Bapa Kami). Di gereja ini ada doa Bapa Kami dalam bahasa Indonesia dan Jawa. Setelah melewati gereja ini kita akan menemui Gereja Dominus Flevit (Tuhan Menangis). Di tempat inilah Yesus menangis. Gereja ini dibangun pada 1891 untuk memperingati peristiwa itu. Dari jendela kaca di altar, kita bisa menjenguk kota Yerusalem.

Apa yang Yesus tangisi? Ketika menyusuri punggung bukit di sebelah selatan, begitu Dia melihat Yerusalem dari punggung Bukit Zaitun itu, Dia menangis karena tahu masa depan kota itu. “… Sebab akan datang harinya, bahwa musuhmu akan mengelilingi engkau dengan kubu, lalu mengepung engkau dan menghimpit engkau dari segala jurusan, dan mereka akan membinasakan engkau beserta dengan pendudukmu dan karena engkau tidak mengetahui saat, bilamana Allah melawat engkau” (Luk. 19:41-44).

JEJAK KAKI YESUS
Di bukit ini jugalah Yesus naik ke surga. Di sini dibangun bangunan bundar dengan atap terbuka yang dinamai Imbomon. Di dalamnya ada bekas jejak kaki di atas batu yang diperkirakan sebagai jejak kaki Yesus ketika naik ke surga. Sampai sekarang jejak kaki itu masih terpelihara dengan baik.
Saya mencoba berdiri di atas jejak yang sama sambil menengadah ke atas dan membayangkan malaikat yang menegur orang-orang Galilea: “Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri melihat ke langit? Yesus ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke surga” (Kis. 1:11).
Yang menarik, di lereng Bukit Zaitun ini ada makam orang Yahudi yang tertua dan terbesar. “Karena tempatnya terbatas, harganya jadi mahal sekali,” ujar Jerryas. “Ditambah lagi banyak orang non-Yahudi juga ingin dikubur di sini, karena mereka ingin saat dibangkitkan nanti berada di tempat yang tepat.” Rupanya mereka mempercayai nubuat Nabi Yoel. “Aku akan membawa mereka ke Lembah Yosafat…” (Yoel 3:1-2).

Pada kedatangan Kristus yang kedua kali, sering disebut 4K, Bukit Zaitun akan kembali menjadi saksi sejarah. “Pada waktu itu kaki-Nya akan berjejak di bukit Zaitun yang terletak di depan Yerusalem di sebelah timur. Bukit Zaitun itu akan terbelah dua dari timur ke barat, sehingga terjadi suatu lembah yang sangat besar; setengah dari bukit itu akan bergeser ke utara dan setengah lagi ke selatan” (Zak. 14:4).

Saat berada di Bukit Zaitun ini, saya merasa Tuhan menuntun saya dalam pemahaman yang lebih mendalam tentang Yesus, kasih dan karya-Nya di muka bumi
Read More .......

Fakta Isa Al-Masih memang wafat

You're reading...
Al-Masih


Umat Muslim tidak percaya Isa Al-Masih wafat di salib. Mereka meyakini Allah telah mengangkat Isa Al-Masih ke langit guna menyelamatkan-Nya dari tentara Romawi yang akan membunuh-Nya.
Pandangan ini didasarkan pada salah satu ayat yang terdapat dalam Al-Quran, “Dan karena ucapan mereka: “Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, ’Isa putera Maryam, Rasul Allah”, padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka…..” (Qs 4:157)
Tujuan Isa Al-Masih Datang ke Dunia

Perlu diketahui apa yang menjadi tujuan Isa Al-Masih datang ke dunia. Injil, Rasul Besar Matius 1:21 mencatat, “Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus (Isa Al-Masih), karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka.”

Ayat di atas menjelaskan, tujuan Isa Al-Masih datang ke dunia untuk menyelamatkan manusia dari ikatan belenggu dosa. Yaitu dosa yang telah memisahkan manusia dari Allah sehingga manusia berpindah dari kemuliaan Allah kepada kebinasaan kekal. Banyak usaha telah dilakukan manusia agar dapat kembali pada kemuliaan Allah, tetapi semua adalah sia-sia.

Kalimat Allah, Isa Al-Masih yang adalah kudus dan suci, satu-satunya Pribadi yang dapat mendamaikan manusia dengan Allah. Dia telah menjadi kurban dan tebusan bagi dosa manusia. “Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah” (Injil, Surat 2 Korintus 5:21)
 
Fakta Isa Al-Masih Memang Wafat
Injil, Rasul Besar Matius, telah menulis bahwa tujuan utama kedatangan Isa Al-Masih ke dunia untuk menyelamatkan manusia dari ikatan belenggu dosa. Inilah fakta utama mengapa Isa Al-Masih harus wafat. Tujuan ini hanya dapat digenapi dengan kematian Isa Al-Masih. Hanya dengan kematian-Nya di saliblah dosa manusia dapat dibayar lunas.

Walaupun satu ayat Al-Quran mengatakan bahwa Isa Al-Masih tidak tersalib, namun ayat lain mengatakan dengan jelas bahwa Dia wafat. “Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku (Isa Al-Masih), pada hari aku dilahirkan, pada hari aku (Isa Al-Masih) meninggal dan pada hari aku (Isa Al-Masih) dibangkitkan hidup kembali” (Qs 19:33).

Injil juga memberi kesaksian yang sama, “Lalu Isa Al-Masih berseru dengan suara nyaring: “Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku.” Dan sesudah berkata demikian Ia menyerahkan nyawa-Nya” (Injil, Rasul Lukas 23:46)

Kematian Isa Al-Masih di salib juga menggenapi nubuatan Nabi Besar Yesaya, “Orang menempatkan kuburnya di antara orang-orang fasik, dan dalam matinya ia ada di antara penjahat-penjahat, sekalipun ia tidak berbuat kekerasan dan tipu tidak ada dalam mulutnya” (Kitab Nabi Besar, Yesaya 53:9)
 
Isa Al-Masih dan Keselamatan
Jika Isa Al-Masih tidak wafat, maka tidak ada penebusan dosa. Kematian-Nya telah memberi hidup bagi manusia. Ia membangkitkan orang dari kematian sebelum Dia sendiri mati. Dia, yang tidak berdosa telah menyerahkan diri-Nya bagi orang berdosa dan menjadi tebusan serta memberi hidup bagi orang berdosa. “Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia (Isa Al-Masih), sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan.” (Injil, Kisah Para Rasul 4:12)
Hanya mereka yang telah menerima keselamatan dari Isa Al-Masih yang dapat mengerti bahwa Dia datang untuk menebus dosa. Kematian-Nya telah memberi hidup kekal bagi mereka yang percaya kepada-Nya.
Read More .......

Percaya akan Kitab Taurat

Qs 5:46 berkata, “Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi-nabi Bani Israil) dengan ’Isa putera Maryam, membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu: Taurat…”
Ayat di atas membuktikan bahwa yang benar dihadapan Allah adalah Kitab Taurat.
Taurat Menubuatkan Kedatangan Isa Al-Masih

Injil adalah berita Kabar Baik yang dibawa oleh Isa Al-Masih. Berita ini sudah dinubuatkan dalam kitab sebelum Injil, oleh nabi Yesaya “Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai.” (Kitab Nabi Besar Yesaya 9:5)
Nubuat serupa juga terdapat dalam Kitab Taurat, “Seorang nabi akan Kubangkitkan bagi mereka dari antara saudara mereka, seperti engkau ini; Aku akan menaruh firman-Ku dalam mulutnya, dan ia akan mengatakan kepada mereka segala yang Kuperintahkan kepadanya.” (Taurat, Kitab Ulangan 18:18)

Selain kedua ayat di atas, masih ada beberapa ayat lain dalam kitab sebelum Injil yang menubuatkan kedatangan Isa Al-Masih. Isa Al-Masih Menggenapi Nubuat Taurat

Kedatangan Isa Al-Masih telah menggenapi nubuat yang disampaikan para nabi Allah ratusan tahun sebelumnya. Selama berada di dunia, Dia juga telah melakukan apa yang menjadi tugas-Nya, yaitu menyelamatkan manusia dari ikatan belenggu dosa. Dosa yang telah memisahkan manusia dari Kemuliaan Allah. Isa Al-Masih juga telah menjadi “Jalan” agar manusia dapat belajar mengenai “Kebenaran” tentang Allah dan menemukan “Hidup” bersama Allah.

Selain itu, Isa Al-Masih juga telah menggenapi nubuat tentang bagaimana kematian-Nya, seperti yang disampaikan oleh Nabi Besar Yesaya, “Tetapi dia (Isa Al-Masih) tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia (Isa Al-Masih) diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya (Isa Al-Masih), dan oleh bilur-bilurnya (Isa Al-Masih) kita menjadi sembuh” (Kitab Nabi Besar Yesaya 53:5).

Demikianlah, kedatangan Isa A-Masih telah membenarkan kitab sebelumnya, yaitu Taurat: “Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.” (Injil Rasul Besar Matius 5:17)
 
Umat Beragama Wajib Mengimani Semua Kitab Allah Termasuk Taurat
Salah satu rukun iman Islam adalah beriman kepada kitab-
Read More .......

Pengikut Tuhan Yesus Di Atas Orang-orang Kafir

Kata ‘Kafir’ berasal dari bahasa Arab. Secara harfiah berarti orang yang menyembunyikan atau mengingkari kebenaran. Dalam terminologi kultural, kata ini digunakan dalam agama Islam untuk merujuk kepada orang-orang yang mengingkari nikmat Allah.

Dalam penerapannya, kata kafir ditujukan oleh sebagian besar umat Muslim kepada pengikut Isa Al-Masih atau orang Kristen. Alasannya, karena orang Kristen tidak mengakui Muhammad sebagai nabi terakhir dan Al-Quran sebagai wahyu yang langsung diturunkan Allah kepada Muhammad.
Apa Kata Al-Quran Tentang Pengikut Isa Al-Masih?
Sayangnya, klaim yang diberikan umat Muslim terhadap orang Kristen tidak didukung Al-Quran. Terdapat ayat dalam Al-Quran yang bertentangan dengan penilaian orang Muslim terhadap orang Kristen.
“…….dan menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu (Isa Al-Masih) di atas orang-orang yang kafir hingga hari kiamat…” (Qs 3:55)

Al-Quran mengatakan bahwa pengikut Isa Al-Masih di atas orang-orang kafir. Jelas ayat ini membantah klaim yang diberikan oleh umat Muslim selama ini terhadap orang Kristen.
Dan lagi, bila merujuk pada pengertian dari kata ‘kafir’ itu sendiri, jelas pengikut Isa Al-Masih bukanlah orang-orang yang menyembunyikan atau mengingkari kebenaran-kebenaran yang terdapat dalam kitab suci Allah. Mereka sebagai pengikut Isa Al-Masih adalah orang-orang yang percaya akan iman yang timbul dari kitab suci Allah.
Siapakah Pengikut Isa Al-Masih?

Pengikut Isa Al-Masih adalah orang-orang yang mengikuti ajaran Isa Al-Masih. Secara literal, pengikut Isa Al-Masih dikenal juga sebagai orang Kristen/Nasrani.
Seorang pengikut Isa Al-Masih adalah mereka yang telah menerima Keselamatan dan hidup kekal dari Isa Al-Masih. “Maka Isa Al-Masih berkata pula kepada orang banyak, kata-Nya: “Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup.” (Injil, Rasul Besar Yohanes 8:12)
Demikian, pengikut Isa Al-Masih disebut juga orang-orang yang hidup dalam terang, karena mereka telah menerima terang dari Isa Al-Masih.
Keselamatan dan Pengikut Isa Al-Masih

Menurut Al-Quran, apa yang dituduhkan umat Islam terhadap orang Kristen sebagai orang kafir tidaklah benar. Dengan jelas Al-Quran telah mengatakan bahwa orang-orang Kristen akan ditempatkan di atas orang-orang kafir. Artinya, orang-orang Kristen bukanlah orang kafir. Orang Kristen tidak sama dengan orang kafir.

Agama Islam menggunakan kata ‘kafir’ untuk merujuk kepada orang-orang yang mengingkari nikmat Allah. Nikmat yang dianugerahi Allah jelas merupakan kenikmatan akan hidup yang kekal.
Isa Al-Masih bersabda, “Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati, dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya.” (Injil, Rasul Besar Yohanes 11:25-26)

Demikianlah Isa Al-Masih datang ke dunia untuk memberi hidup kekal bagi siapa saja yang percaya kepada-Nya. Dia juga memberi jaminan bagi orang-orang yang mau mengikut Dia, yaitu hidup kekal. Maka dari itu, dengan menerima Isa Al-Masih, kita akan memperoleh anugerah nikmat hidup kekal dan otomatis ditempatkan di atas orang-orang kafir.
Read More .......

Mengapa Tidak Ada “Shalawat Nabi” Untuk Isa Al-Masih?

Bershalawat artinya memohon supaya Allah memberi rahmat, kemuliaan dan keselamatan bagi seseorang. (Catatan Kaki No. 1230-31, Qs. 33:56, “Al-Quran Departemen Agama RI,” tahun 1978). Demikian shalawat hanya dibutuhkan seseorang yang memerlukan keselamatan.
Bagaimana dengan Isa Al-Masih? Isa Al-Masih bukan hanya Pribadi yang dihargai oleh umat Kristen dan Muslim. Ia juga Pribadi yang tidak membutuhkan doa “shalawat nabi”.

Berikut alasan mengapa Isa Al-Masih tidak membutuhkan doa “shalawat nabi” menurut kebenaran firman Allah:
(1) Tidak Ada Perintah Untuk Mendoakan-Nya
Dalam semua wahyu Isa Al-Masih kepada pengikut-Nya, tidak ada satupun perintah untuk bershalawat bagi-Nya. Maka, pengikut-Nya tidak perlu bershalawat bagi-Nya.
(2) Isa Al-Masih Sudah Berada di Sorga
Al-Quran dan Injil memberi kesaksian yang sama, yaitu Isa Al-Masih berada di sorga.
Qs 19:33 menulis, “Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku (Isa Al-Masih), pada hari aku dilahirkan, pada hari aku (Isa Al-Masih) meninggal dan pada hari aku (Isa Al-Masih) dibangkitkan hidup kembali”

Demikian pula dalam Injil, “Sesudah Ia (Isa Al-Masih) mengatakan demikian, terangkatlah Ia disaksikan oleh mereka, dan awan menutup-Nya dari pandangan mereka.” (Injil, Kisah Para Rasul 1:9)
Isa Al-Masih saat ini telah berada di sorga. Dia tidak memerlukan doa “shalawat nabi” untuk keselamatan-Nya.
(3) Isa Al-Masih Berasal Dari Sorga
Isa Al-Masih adalah Kalimat Allah yang kekal. Dia menjelma menjadi manusia. Artinya selama kekekalan, sorga adalah tempat kediaman-Nya. Dia datang ke dunia hanya untuk waktu singkat, tiga puluh tiga tahun, untuk menyediakan jalan keselamatan bagi manusia.
Bila Dia diangkat dari dunia ke sorga Dia kembali ke rumah kekal-Nya. Itu tempat tinggal-Nya dari kekekalan.
(4) Doa Shalawat Akan Menyebabkan Kita Meragukan Ke-Nabian-Nya
Bershalawat artinya memohon keselamatan bagi seseorang. Bila seorang nabi memerlukan doa shalawat, bukankah hal ini dapat meragukan kenabiannya?
Setiap umat beragama tidak perlu meragukan pengajaran keselamatan Isa Al-Masih. Dia berasal dari sorga. Saat ini Dia berada di sorga. Dia tidak memerlukan doa-doa dari pengikut-Nya untuk keselamatan-Nya.
(5) Isa Al-Masih Adalah Juruselamat
Jelas, seorang yang memerlukan doa pengikutnya tidak dapat disebut sebagai Juruselamat. Bagaimana mungkin seseorang yang keselamatannya saja belum pasti dapat menyelamatkan pengikutnya?
Isa Al-Masih adalah Juruselamat. Isa Al-Masih tidak memerlukan doa pengikut-Nya agar selamat. Sebaliknya, pengikut-Nya perlu berdoa agar Isa Al-Masih menyelamatkan mereka.
(6) Isa Al-Masih Mendoakan Umat-Nya

Bukti yang menjelaskan bahwa Isa Al-Masih mendoakan umat-Nya, terdapat dalam Injil, Rasul Besar Yohanes 17:1-26. Selain mendoakan, Isa Al-Masih juga memberikan keselamatan sorgawi (Injil, Rasul Besar Yohanes 5:24, 5:28 14:1-3, 14:6; Injil Rasul Lukas 23:43).
Orang yang sungguh menerima Isa Al-Masih sebagai Penyelamat, tidak merasa ragu akan keselamatanya. Orang tersebut pasti masuk sorga.

Isa berkata: “Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:29)
Bagaimana Dengan Keselamatan Pembaca?

Dalam Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16, dinyatakan bahwa Isa Al-Masih sendirilah yang mampu memberikan keselamatan kekal sorgawi.

Isa Al-Masih memberi jaminan indah ini kepada murid-murid-Nya:“Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. . . . . Aku pergi ke situ [sorga] untuk menyediakan tempat bagimu. Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun berada” (Rasul Besar Yohanes 14:2-3).
Read More .......

Muhammad Adalah Ciptaan Allah, Bagaimana Isa Al-Masih?

Setiap makhluk hidup yang ada di alam semesta adalah ciptaan Allah. Pada saatnya nanti, semua akan mati, dan kembali ke asalnya. Demikianlah, setiap makhluk hidup mempunyai awal dan akhir.
Memang jelas bahwa semua makhluk hidup diciptakan Allah. Tetapi ternyata ada satu Pribadi yang datang ke dunia tanpa diciptakan Allah. Dia tidak berawal dan tidak berakhir. Dia Kekal. Dia disebut “Alfa dan Omega”.

Pribadi itu bukanlah Adam. Sebab Adam diciptakan Allah dari tanah dan debu. “Ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup” (Taurat, Kitab Kejadian 2:7).
Bukan pula Muhammad. Muhammad lahir karena adanya hubungan biologis antara wanita dan pria.
Siapakah Pribadi Yang Tidak Diciptakan?

Pribadi itu adalah Isa Al-Masih!. Dia tidak pernah diciptakan. Sebab Kalimat Allah kekal. Seperti halnya Allah. Dia bukan manusia biasa, yang lahir karena hubungan wanita dan pria. Sebab wanita yang melahirkan Dia adalah seorang perawan suci.

“Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus (Isa Al-Masih). Kata Maria kepada malaikat itu: “Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?” Jawab malaikat itu kepadanya: “Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah
” (Injil, Rasul Lukas 1:31;34-35).
“Ingatlah, ketika Malaikat berkata: “Hai Maryam, sesungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan kalimat (yang datang) daripada-Nya, namanya Al Masih Isa putra Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah)” (Qs 3:45).
 
Isa Al-Masih Kembali Ke Sorga
Jika Isa Al-Masih tidak pernah diciptakan Allah, lalu dari manakah asalnya? Dari sorga! Itulah sebabnya, Dia kembali ke sorga.
“Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku (Isa Al-Masih), pada hari aku dilahirkan, pada hari aku (Isa Al-Masih) meninggal dan pada hari aku (Isa Al-Masih) dibangkitkan hidup kembali” (Qs 19:33).

Kesaksian yang sama dalam Injil, “Sesudah Ia (Isa Al-Masih) mengatakan demikian, terangkatlah Ia [Isa Al-Masih] disaksikan oleh mereka, dan awan menutup-Nya dari pandangan mereka” (Injil, Kisah Para Rasul 1:9).
 
Tujuan Isa Al-Masih Datang Ke Dunia
Lalu, mengapa Dia datang ke dunia? Menurut Al-Quran, Isa Al-Masih adalah suatu “tanda” bagi manusia. “. . . Kami menjadikannya suatu tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari Kami . . . . ” (Qs 19:21).

Demikianlah, Isa Al-Masih datang ke dunia untuk memberi Keselamatan bagi setiap orang, “Supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16).

Dan Keselamatan hanya ada dalam nama-Nya, “Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia [Isa Al-Masih], sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan” (Injil, Kisah Para Rasul 4:12).
Read More .......

Jaminan Pasti Dalam Hidup

Beberapa waktu yang lalu, pemerintah Indonesia dibuat pusing oleh perompak Somalia. Perompak ini telah membajak kapal milik perusahaan swasta Indonesia. Bersyukur pemerintah berhasil menyelamatkan warganya yang disandera dalam kapal tersebut.
Demikianlah seharusnya, pemerintah sebuah negara menjamin keselamatan rakyatnya.
Berani Menjamin

Bila situasi penjaminan di atas dikaitkan dalam ranah agama, maka hanya ada satu Pribadi yang dapat memberikan jaminan. Yaitu jaminan Keselamatan sorgawi. Jaminan ini sangatlah penting, sebab sia-sialah usaha manusia dalam mendapatkan keselamatan melalui amal ibadah mereka.
Pribadi yang dapat memberikan jaminan tersebut adalah Kalimat Allah. “Isa bersabda, “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa (Allah), kalau tidak melalui Aku.” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6)

Al-Quran sendiri mendukung jaminan yang dinyatakan Isa Al-Masih, “…sesungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan kalimat daripada-Nya, namanya Al Masih `Isa putera Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat…” (Qs 3:45)
Jelas, sebagai ‘Penjamin’ haruslah yang benar-benar yang terkemuka. Seperti halnya para sandera perompak Somalia, dijamin oleh orang terkemuka di negara ini, yaitu Pemerintah. Demikian juga dengan dosa manusia, hanya dapat dijamin oleh ‘Penjamin’ yang terkemuka di dunia bahkan di akhirat.

Jaminan Keselamatan Isa Al-Masih
Sebagai Hakim Yang Adil, juga terkemuka di dunia dan di akhirat, sungguh layak bila Isa Al-Masih dapat memberi jaminan Keselamatan bagi mereka yang percaya kepada-Nya.
Isa bersabda, “dan Aku (Isa Al-Masih) memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku.” (Injil, Rasul Besar Yoh 10:28)
Read More .......

Berapakah Allahmu?


“Orang Kristian menyembah tiga tuhan!!” Tuduhan yang palsu lagi tidak munasabah ini sering kali ditujukan kepada orang Kristian oleh mereka yang kurang meneliti pengajaran Hazrat Isa al-Masih tentang ‘Ketuhanan’ yang sebenarnya. Sesungguhnya sumber dakwaan ini boleh dikesan dari Al-Quran sendiri. Di bawah adalah beberapa petikan nas-nas khusus tentang tuduhan ini:
Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: Sesungguhnya Allah ialah Al-Masih anak Maryam. Katakanlah (ya Muhammad): Siapakah yang akan mempertahankan dari (azab) Allah, jika Ia hendak membinasakan Al-Masih, anak Maryam dan ibunya serta orang-orang di muka bumi semuanya? (5 Al-Maa-Idah ayat 17)

Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: Sesungguhnya Alla, (Tuhan) yang ketiga dari tiga. Padahal tak adalah Tuhan, kecuali Tuhan yang Esa. (5 Al-Maa-Idah ayat 73)
Ingatlah ketika Allah berfirman: Ya Isa anak Maryam, adakah engkau katakan kepada manusia: Ambillah aku dan ibuku menjadi Tuhan, selain dari pada Allah. Ia menjawab: Mahasuci Engkau (ya Allah). Tak pantas bagiku, bahawa kukatakan sesuatu, yang bukan hakku. Jika kukatakan demikian, tentu Engkau mengetahuinya. (5 Al-Maa-Idah ayat 116)

Dari ayat-ayat di atas, kita dapati bahawa Muhammad telah berpendapat bahawa orang Kristian menyembah Maryam, Isa dan Allah sebagai tiga tuhan yang berasingan. Melalui kajian buku-buku agama yang diragui kebenarannya (“Injil-injil” palsu) yang wujud di tanah Arab pada masa Nabi Muhammad, telah disahkan bahawa beliau sememangnya ada melihat penyembahan Maryam dan Isa dan telah mendengar mereka yang kurang-pendidikan berkata “Allah itu Tiga”. Sedihnya, ini bukan kepercayaan mahupun kesaksian pengikut-pengikut Isa Al-Masih yang sebenar. Adalah tragis bahawa Muhammad tidak pernah berjumpa dengan seorang Kristian ortodoks yang dapat memberi keterangan bernas kepadanya tentang keesaan Allah, sambil memperkenalkan Dia sebagai Bapa, Anak dan Roh Kudus.

Untuk orang Kristian yang hidup dalam masyarakat Islam, adalah sangat penting untuk kita memiliki satu fahaman yang jelas tentang keesaan Allah (dari Alkitab) yang dapat meyakinkan orang Islam bahawa kita sememangnya menyembah satu Allah yang benar, tanpa menafikan Dia sebagai Bapa, Anak dan Roh. Petikan-petikan di bawah mungkin dapat membantu:
Dengarlah hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa! (Ulangan 6:4)
Jawab Isa kepadanya: “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. (Matius 22:37,38)
(Kata Isa Al-Masih) Aku dan Bapa adalah satu. Sekali lagi orang-orang Yahudi mengambil batu untuk melempari Isa. Jawab orang-orang Yahudi itu: Bukan kerana suatu pekejaan baik maka kami mahu melempari Engkau, melainkan kerana Engkau menghujat Allah dan kerana Engkau, hanya seorang manusia saja, menyamakan diriMu dengan Allah.” (Yohanes 10:30, 31, 33)
Isa mendekati mereka dan berkata: “KepadaKu telah diberikan segala kuasa di syurga dan di bumi. Kerana itu pergilah, jadikanlah semua bangsa muridKu dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus. (Matius 28:8,19)

Senarai ayat-ayat di atas merangkumi beberapa ayat yang sukar dalam Alkitab tentang Triniti (istilah khas yang membawa ungkapan kebenaran identiti Allah sebagai Bapa, Anak dan Roh), dan juga beberapa ayat yang secara langsung menyatakan Allah itu satu. Sememangnya ada hal-hal yang hampir mustahil untuk difahami dan diterangkan tentang Allah: Bapa, Anak dan Roh Kudus.
Didalam Kitab Injil pengikut-pengikut Isa al-Masih juga menyembah kepada hanya SATU Tuhan. Petikan berikut:

“Kamu percaya Allah itu hanya SATU. Bagus! Roh-roh jahat (iblis) pun percaya akan hal itu dan gementar…” (Yakob 2 ayat 19).
Menunjukkan bahawa umat Kristian dari permulaannya lagi telah memegang teguh kepada ajaran Tauhid atau Keesaan Tuhan. Mereka tidak berganjak daripada pegangan akidah mereka yang utama itu sehingga ke hari ini!
Alkitab sendiri mungkin mengandungi jawapan kepada subjek yang agak rumit ini. Dalam Kejadian 1:26 dan 27 ada tertulis:

Berfirmanlah Allah: “Baiklah Kita menjadikan manusia, menurut gambar dan rupa Kita . . . Maka Allah menciptakan manusia menurut gambarNya, menurut gambar Allah diciptakanNya dia; laki-laki dan perempuan diciptakanNya mereka.

Apakah mungkin dengan menganalisis diri kita sendiri (yang telah diciptakan dalam imej Allah), kita mungkin menemukan kunci tentang sifat Allah yang membingungkan ini? Saya fikir Ya. Doa berkat rasul Paulus pada penghujung Suratnya yang pertama kepada orang Kristian di Tesalonika boleh tolong menjelaskan :

Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Isa Al-Masih. (1 Tesalonika 5:23)
Saya sebagai manusia adalah satu makhluk dengan satu roh, satu jiwa dan satu tubuh; Diri saya bukan tiga, ‘saya’ hanya satu. Dengan cara yang sama, Allah bagi umat Kristian adalah satu walaupun Dia telah menyatakan diriNya kepada manusia sebagai Bapa, Anak dan Roh Kudus. Saya bukanlah ‘saya’ tanpa roh, jiwa atau tubuh saya. Allah juga bukanlah Allah jika pada masa yang sama Dia bukan Bapa, Anak dan Roh. Allah adalah satu entiti yang tidak dapat dipisahkan. Bapa, Anak dan Roh Kudus berfungsi sebagai SATU – satu tujuan, satu kehendak, satu takhta, satu KerajaanNya dan satu Allah.

Berbagai andaian dan gambaran telah dicadangkan oleh orang Kristian untuk menjelaskan penyataan Allah yang unik ini. Bermula dengan idea bahawa sifat Allah adalah Kasih sayang, seorang Kristian terkenal telah cuba menerangkan Allah sebagai satu tarian kasih – seorang kekasih, seorang yang dikasihi dan kasih itu sendiri. Seorang penulis Kristian pula membayangkan Allah sebagai seorang Pelukis – Bapa sebagai minda pelukis, Anak sebagai penyataan kreativiti pelukis itu manakala Roh adalah tenaga kreatif yang memenuhi dan sedia ada untuk penggunaan pelukis itu. Adalah amat sesuai untuk menyatakan bahawa apabila membincang tentang Allah sebagai Bapa, Anak dan Roh, tidak ada cara lain untuk memahami serta menghayati Dia!

Apabila kita memerhatikan fahaman orang Kristian tentang Allah, kita sedar bahawa ianya kena pada tempatnya. Mereka mengenal Allah sebagai Bapa yang penyayang, Anak yang memahami dan rakan sesama manusia, dan Roh yang memberi hidup, semuanya disatukan dalam satu kesatuan kasih yang sempurna lagi indah. Allah hidup dalam RohNya, dinyatakan dalam Kalimat yang Hidup (AnakNya), dan adalah Bapa bagi kita semua yang menerima hakikat ini.
Read More .......

Mengapa ada 4 Injil

“Mengapa ada empat Injil”? Pertanyaan ini sering dilontarkan oleh umat Muslim. Bagi mereka yang belum mengerti, memang akan membingungkan. Melalui uraian di bawah, semoga Pembaca mengerti “mengapa ada empat Injil” dalam Alkitab.
Injil Hanya Satu, Yaitu Kabar Keselamatan
Injil HANYA ada satu. Yaitu kabar baik tentang Keselamatan melalui Isa Al-Masih. Empat kitab yang disebut Injil Matius, Injil Markus, Injil Lukas dan Injil Yohanes merupakan “Riwayat Isa Al-Masih” sebagaimana yang dilihat oleh empat penulis yang diurapi oleh Roh Kudus. Tulisan mereka memuat berita mengenai inti “Injil,” yaitu kabar baik tentang keselamatan melalui Isa Al-Masih. Penjelasan tentang inti “Injil” dalam ke empat kitab ini adalah sama, tetapi semuanya mengutamakan segi spesifik dari pelayanan Isa Al-Masih. Demikian empat kitab “Injil” ini saling melengkapi.

Itulah sebabnya mengapa kejadian yang sama bisa kelihatan sedikit berbeda, tergantung dari saksi-mata yang melihatnya. Walaupun kitab-kitab (Injil-Injil) ini ditulis untuk suku bangsa yang agak spesifik, tetapi bila diketahui sifat dari bangsa-bangsa itu, maka dapat dimengerti mengapa Injil tersebut ditulis, dan apa hubungannya dengan bangsa Indonesia.
Injil Matius Ditujukan untuk Orang Yahudi
Orang-orang Yahudi bertanya, apakah benar Isa Al-Masih adalah Mesias (artinya “Yang Diurapi”) yang mereka tunggu selama ratusan tahun. Matius cukup banyak mengutip ayat dari Kitab Suci Umat Yahudi (Kitab Taurat dan Kitab Nabi-Nabi) tujuannya, untuk membuktikan bahwa nubuatan dari para nabi yang ditulis di Kitab tersebut telah digenapi Isa Al-Masih.
Termasuk silsilah Isa Al-Masih membuktikan bahwa Dia keturunan Raja Daud. Karena sang Mesias harus berasal dari Daud. Itu sebabnya Ia disebut Anak Daud. Juga, kitab ini dibuat untuk menentang para Ahli Hukum dan Agama Yahudi, yang menganggap diri mereka benar. Karena mereka hanya menuruti hukum Yahudi secara baku (letter of the law), tanpa memikirkan mengapa hukum tersebut dibuat (spirit of the law).

Jadi, Injil Matius sesuai untuk orang-orang yang bersifat legalis, tidak perduli dari mana mereka berasal (walaupun orang Yahudi Ortodox adalah salah satunya).
Injil Markus Ditujukan untuk Orang Romawi
Orang Romawi hanya perduli dengan yang dilakukan Isa Al-Masih dibanding nubuatan yang digenapi-Nya. Itulah sebabnya Kitab Markus penuh dengan aksi/perbuatan. Jika membaca kitab ini dengan seksama, Isa Al-Masih seperti hampir tidak pernah beristirahat. Salah satu kata yang sering munci di versi bahasa Inggris dari Kitab Markus adalah “immediately” yang berarti “langsung, setelah itu”.

Orang Romawi di jaman itu adalah para pemimpin. Menjajah hampir seluruh daerah Eropa dan Asia Minor (seperti: Afrika Utara, Turki, Syria, Mesir, Libanon termasuk Israel). Maka, kitab Markus sesuai untuk para pemimpin, baik dalam pemerintahan, bisnis, dll, termasuk orang Indonesia. Kitab ini menunjukkan bahwa pemimpin sejati adalah seorang hamba yang melayani, bukan untuk dilayani.
“Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang”(Injil, Rasul Markus 10:45)
Injil Lukas Ditujukan kepada Orang Yunani
Lukas adalah orang Yunani. Secara garis besar, orang Yunani adalah pemikir-pemikir hebat (filsuf Yunani seperti Plato, Socrates, maupun ahli matematika seperti Archimedes). Lukas juga seorang dokter dan memiliki pengetahuan tinggi.
Lukas menulis dengan sangat teliti dan sering memasukan fakta-fakta sejarah. Lukas juga menekankan sifat kemanusiaan Isa Al-Masih. Dibanding Injil lain, Injil Lukas lebih banyak memuat mujizat penyembuhan. Hal ini menunjukkan betapa Isa Al-Masih penuh dengan belas kasihan kepada orang-orang berdosa, tertindas, dikucilkan, miskin, dan orang-orang kecil.
Oleh sebab itu, Injil Lukas sesuai untuk orang-orang intelektual. Untuk mengajarkan kepada mereka jangan memfokuskan diri ke hal-hal yang “tinggi”, sehingga lupa untuk mengasihi orang lain, terlebih mereka yang di bawah.
Satu fakta kecil mengenai Injil Lukas adalah, walaupun Injil Lukas ditujukan untuk orang Yunani secara spesifik, tetapi kata “Orang Yunani” dari kata orisinalnya dalam bahasa Yunani (Hellen) memiliki makna yang lebih dalam, yaitu orang-orang bukan Yahudi. Jadi sebenarnya Injil Lukas dapat dikatakan sebagai Injil yang bersifat lebih internasional dibandingkan Injil Matius dan Injil Markus.
 
Injil Yohanes Berfokus Pada Siapa Sebenarnya Isa Al-Masih
Ketika Injil Yohanes ditulis, Injil Matius, Injil Markus, dan Injil Lukas telah tersebar ke gereja-gereja awal. Namun hampir semua saksi mata dan murid-murid-Nya yang pertama-tama sudah mati. Karena itu, banyak perdebatan terjadi mengenai siapa sebenarnya Isa Al-Masih.
Yohanes adalah saksi mata terakhir dan murid terdekat Isa Al-Masih yang masih hidup saat itu. Injil ini ditulis untuk melengkapi Injil-Injil yang lain, sekaligus menjelaskan secara rinci siapa sebenarnya Isa Al-Masih. Yohanes hanya menulis beberapa kisah saja, tetapi menulisnya sangat detail. Dari kisah-kisah ini, Yohanes menekankan bahwa Isa Al-Masih lebih dari sekedar Mesias (Injil Matius), hamba Tuhan (Injil Markus), ataupun guru besar yang penuh dengan rasa kemanusiaan (Injil Lukas). Tetapi Ia adalah Allah sendiri yang menjadi manusia untuk menyelamatkan manusia dari dosa.
Dari awal sampai akhir, Injil Yohanes menekankan keilahian dari Isa Al-Masih agar orang-orang (tidak perduli latar belakang dan siapa pun mereka) PERCAYA kepada-Nya, dan mereka diselamatkan.
 
Empat Buku (Injil) Tentang Isa Al-Masih Perlu Dibaca!
Injil apa yang sesuai untuk orang Indonesia? Keempatnya. Karena empat Injil ini membuat satu gambar yang lengkap mengenai siapakah Isa Al-Masih, dan tugas-Nya selama di dunia. Ia adalah Allah yang turun ke dunia untuk membebaskan orang-orang dari dosa (Injil Yohanes), seperti yang dinubuatkan oleh nabi-nabi sebelumnya (Injil Matius), untuk melayani (Injil Markus) dan membebaskan mereka dari kutukan, penindasan, dan penyakit (Injil Lukas) yang disebabkan oleh dosa
Read More .......

Ayat kitab suci yang menyatakan bahwa Isa Al-Masih adalah Tuhan

Di bawah ini saya tuliskan beberapa ayat kitab suci yang menyatakan bahwa Isa Al-Masih adalah Tuhan:

“Aku (Isa Al-Masih)dan Bapa adalah satu.” (Injil Rasul Besar Yohanes 10:30)
“Tidak ada keselamatan di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia (Isa Al-Masih), sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan.” (Injil, Surat Kisah Para Rasul 4:12)

“Mereka adalah keturunan bapa-bapa leluhur, yang menurunkan Mesias (Isa Al-Masih) dalam keadaan-Nya sebagai manusia, yang ada di atas segala sesuatu. Ia adalah Allah yang harus dipuji sampai selama-lamanya. Amin!” (Injil, Surat Roma 9:5)

“Supaya dalam nama Yesus (Isa Al-Masih) bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, dan segala lidah mengaku, “Yesus Kristus (Isa Al-Masih) adalah Tuhan,” bagi kemuliaan Allah, Bapa!” (Injil, Surat Filipi 2:10-11)

“Akan tetapi, kita tahu bahwa Anak Allah (Isa Al-Masih) telah datang dan telah mengaruniakan pengertian kepada kita, supaya kita mengenal Yang Benar; dan kita ada di dalam Yang Benar, di dalam Anak-Nya Yesus Kristus (Isa Al-Masih). Dialah Allah yang benar dan hidup yang kekal.” (Injil, Surat 1 Yohanes 5:20)
Read More .......

Injil Dan Al-Quran Sepakat: “Isa Al-Masih Ada di Sorga”

Injil Dan Al-Quran Sepakat: “Isa Al-Masih Ada di Sorga”
Stepanus dirajamSatu lagi kesaksian yang sama diberikan Al-Quran dan Injil atas Isa Al-Masih, yaitu tentang keberadaan-Nya saat ini di sorga. Qs 19:33 menulis, “Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku (Isa Al-Masih), pada hari aku dilahirkan, pada hari aku (Isa Al-Masih) meninggal dan pada hari aku (Isa Al-Masih) dibangkitkan hidup kembali”

Juga terdapat pada ayat lain, “Hai Isa, sesungguhnya Aku akan menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu dan mengangkat kamu kepada-Ku…..” (Qs 3:55)

Hal sama juga terdapat dalam Injil, “Sesudah Ia (Isa Al-Masih) mengatakan demikian, terangkatlah Ia (Isa Al-Masih) disaksikan oleh mereka, dan awan menutup-Nya dari pandangan mereka.” (Injil, Kisah Para Rasul 1:9)
 
Stepanus, Martir Pertama Murid Isa Al-Masih
Stepanus adalah murid pertama Isa Al-Masih yang menjadi martir. Dia seorang yang diberkati Allah dan selalu berbicara dengan penuh hikmat. Banyak orang yang mendengar pengajarannya dan menjadi pengikut Isa Al-Masih.

Melihat hal ini, pemuka-pemuka agama Yahudi sangat marah dan ingin membunuhnya. Berbagai usaha dilakukan agar Mahkamah Agama memutuskan Stepanus bersalah. Akhirnya, Stepanus-pun dinyatakan bersalah dan dihukum mati.

Sebelum Stepanus menerima hukumannya, dia melihat Isa Al-Masih di sorga, menampakkan diri padanya, “Lalu katanya: Sungguh, aku (Stepanus) melihat langit terbuka dan Anak Manusia (Isa Al-Masih) berdiri di sebelah kanan Allah.” (Injil, Kisah Para Rasul 7:56)
Demikianlah, bukan hanya Injil dan Al-Quran yang memberi kesaksian keberadaan Isa Al-Masih di sorga. Stepanus, salah satu pengikut-Nya pun melihat Dia ada di sorga.
Isa Mengajarkan Pengampunan, Stepanus Mengampuni Penganiayanya

Berulangkali Injil mencatat bagaimana Isa Al-Masih mengajarkan tentang pengampunan. Bahkan hukum yang kedua adalah Kasih. “ . . . Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini.” (Injil, Rasul Markus 12:31)
Isa Al-Masih tidak hanya mengajarkan tentang kasih dan pengampunan. Tetapi Dia juga melakukannya, yaitu pada orang-orang yang telah menyalibkan-Nya. “Isa Al-Masih berkata: “Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.” (Injil, Rasul Lukas 23:34)

Hal yang sama juga dilakukan Stepanus pada orang-orang yang merajamnya, “Sambil berlutut ia berseru dengan suara nyaring: “Tuhan, janganlah tanggungkan dosa ini kepada mereka!” Dan dengan perkataan itu meninggallah ia.” (Injil, Kisah Para Rasul 7:60)
Stepanus telah meneladani ajaran Isa Al-Masih. Dia mampu melakukannya karena dia telah menerima Keselamatan dari Isa Al-Masih.
Isa Al-Masih Jalan Menuju Ke Sorga

Injil, Al-Quran, dan Stepanus telah memberi kesaksian bahwa Isa Al-Masih berada di sorga. Isa Al-Masih berasal dari sorga, maka Dia tahu jalan ke sorga, itulah sebabnya saat ini Dia berada di sorga, menyediakan tempat bagi orang-orang yang telah menerima Keselamatan dari-Nya.
Karena Isa Al-Masih saat ini telah berada di sorga, maka Dia tidak memerlukan doa shalawat nabi untuk keselamatan-Nya. Karena Dia adalah Keselamatan itu.
“Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan.” (Injil, Kisah Para Rasul 4:12)
“Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu.” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:2)
Read More .......

Predikat “Terkemuka” Pada Isa Al-Masih?


Nomor 1. . . . ‘Isa putera Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat . . . . (Sura Ali Imran 3:45)
Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi  . . . . ! (Injil, Sura Filipi 2:9-10)
Predikat “terkemuka” dapat dimengerti apabila kita menyelidiki apa yang ditulis dalam Alkitab dan Al-Quran mengenai pribadi Isa Al-Masih!
Lahir dari perawan (Sura 19:16-34; 3:47).
Diberi gelar “Kalimat Allah” (Sura 3:35, 39; 4:171).
Merupakan “Tiupan Roh dari Allah” (Sura 4:171; 19:17).
Diberi gelar Yang Mulia, Yang Lama dinubuatkan yaitu “Al-Masih” (Sura 4:17).
Disebut “seorang anak laki-laki yang suci” (19:19) dan dengan demikian  tak perlu minta pengampunan.
Bergantian dengan Allah jadi Pengawas orang (Sura 5:117).
Dijadikan oleh Allah “suatu tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari Kami“  (Sura 19:21).
Sekarang ini berada di surga (Sura 3:55).
Akan kembali dari surga sebagai hakim pada Hari Kiamat (Sura 43:69).
Pengikutnya diberikan kedudukan istimewa di atas orang kafir sampai hari kiamat (Sura 3:55).
Perhatikanlah nama yang Isa Al-Masih memberi kepada diri-Nya sendiri dalam Injil:
  • Roti Hidup (Injil, Rasul Yohanes 6:35, 41, 48-51)
  • Terang dunia (Injil, Rasul Yohanes 8:12)
  • Aku telah ada – Sebelum Abraham jadi, Aku telah ada (Injil Yohanes 8:58)
  • Pintu Domba (Injil, Rasul Yohanes 10:7, 9)
  • Gembala yang Baik (Injil, Rasul Yohanes 10:11, 14)
  • Kebangkitan (Injil, Rasul Yohanes 11:25)
  • Jalan (Injil, Rasul Yohanes 14:6)
  • Kebenaran (Injil, Rasul Yohanes 14:6)
  • Hidup (Injil, Rasul Yohanes 14:6)
  • Pokok Anggur (Injil, Rasul Yohanes 15:1, 5)
Read More .......

Benarkah ISA Al-Masih Adalah Tuhan

Mengapa orang Kristen memanggil Isa Al-Masih, “Tuhan”?  Jawabannya: Orang percaya menyembah Isa Al-Masih sebagai Tuhan karena ini yang diajarkan dalam Taurat, Zabur, Kitab Nabi-Nabi dan Injil.
Kami melihat beberapa ayat di Al-Quran yang juga menunjukkan kepada keilahian Isa Al-Masih.

AL-QURAN DAN KETUHANAN ISA AL-MASIH

Jika orang Kristen membaca Al-Quran, mereka akan menemukan istilah-istilah yang menjelaskan bahwa Isa Al-Masih jauh lebih dari seorang nabi biasa. Diantaranya:

(1) Isa Al-Masih adalah “seorang anak laki-laki yang suci.” (Qs 19:19).  Pernyataan ini didukung dalam Injil (Kisah Para Rasul 4:30).  Jika kita menyelidiki Al-Quran maupun Alkitab, kita akan melihat bahwa semua nabi lain pernah berdosa. Isa Al-Masih adalah satu-satunya nabi yang tidak pernah berdosa.  Dan HANYA Allah yang tidak berdosa!!  Kesimpulannya: Isa Al-Masih adalah Tuhan karena Ia juga tidak pernah berdosa.
(2) Isa Al-Masih diberi gelar “Kalimat Allah.” (Qs 3:35, 39; Injil, Rasul Yohanes 1:1) Jelas “Kalimat Allah” tidak mempunyai permulaan.  Jika ada permulaan, maka ada masa dimana Allah tidak berkalimat. Itu mustahil!!  Karena Isa Al-Masih adalah “Kalimat Allah” maka Ia juga Allah.

(3) Isa Al-Masih adalah “terkemuka di dunia dan di akhirat.” (Qs 3:5; Injil, Surat Filipi 2:9-11).  Di sini kita melihat bahwa Ia lebih dari semua nabi yang pernah hidup.  Juga, Dia lebih dari semua malaikat.  Walaupun hal ini tidak membuktikan bahwa Isa Al-Masih adalah Tuhan, tapi jelas memberi Dia kedudukan di atas semua mahluk di dunia dan di sorga.

(4) Isa Al-Masih merupakan “Tiupan Roh dari Allah.” (Qs 4:171; Injil, Surat Filipi 1:19).  Kita tahu bahwa Roh Allah kekal adanya. Jika Isa Al-Masih adalah tiupan dari Roh Allah, Ia juga kekal adanya. Maka: Isa Al-Masih adalah juga Tuhan.

(5) Isa Al-Masih disebut “rahmat dari Kami [Allah].” (Qs 19:21; Injil, Lukas 2:34; Injil, Surat Ibrani 2:17; Injil, Surat Titus 3:5).  Jelas hanya Allah yang mempunyai rahmat. Jika Isa Al-Masih disebut ‘rahmat’ berarti Dia juga Tuhan.

PENGAKUAN ISA AL-MASIH TENTANG KEILAHIAN-NYA

(1) Akulah Akuadalah nama yang Allah berikan untuk diri-Nya di Taurat (Taurat Musa, Keluaran 3:14).  Isa Al-Masih juga memakai nama ini untuk diri-Nya sendiri, Aku telah Ada.” (Injil, Yohanes 8:58)
(2)Anak Manusia,” adalah sebutan untuk Tuhan yang disembah oleh segala bangsa. (Kitab Nabi, Daniel 7:13-14)  Isa Al-Masih membenarkan tuduhan Imam Besar bahwa Ia sendiri adalah Anak Manusia itu. (Injil, Matius. 26:62-65)
(3) Mesias, Anak Allah yang hidup.” Saat Rasul Petrus mengakui-Nya sebagai Mesias, Anak Allah yang hidup, Isa Al-Masih memuji dia dengan mengatakan bahwa Allah sudah mengilhamkan pengertian itu kepadanya. (Injil, Matius 16:15-17)
(4) Ya Tuhanku, ya Allahku.” Saat Rasul Tomas memanggil Isa Al-Masih dengan dua sebutan ini, Isa Al-Masih mengiyakannya. (Injil, Rasul Yohanes 20:28)

PENJELASAN LAIN DALAM INJIL

(1) Firman (Kalam, Kalimat) adalah Allah.  Jelas dalam ayat ini bahwa “Kalimat Allah” tidak berbeda dari Allah. (Injil, Yohanes 1:1)
(2) Isa Al-Masih mengatakan bahwa ia adalah kebenaran, hidup, jalan.” Ia tidak mengatakan “mempunyai” kebenaran (walaupun itu betul).  Tapi, Dia “adalah” kebenaran.  Kebenaran jelas kekal adanya, tanpa permulaan. Kalau demikian Isa Al-Masih tidak mempunyai permulaan. (Injil, Yohanes 14:6)
(3) Ia dipanggil Tuhan berulang kali dalam Injil, seperti dalam Surat Filipi 1:2, Surat Kolose 1:15-19)

NUBUATAN KITAB NABI-NABI BAHWA ISA AL-MASIH ADALAH TUHAN

(1) Nabi Yesaya meramalkan bahwa seorang anak akan dilahirkan dan akan diberi nama: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang kekal, Raja Damai.  Nubuat ini terdapat dalam Kitab Nabi-Nabi, Yesaya 9:5-6
(2) Nabi Mikha meramalkan bahwa akan datang dari kota Betlehem seorang yang akan memerintah.  Permulaannya sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala.  Artinya Raja yang akan datang kekal adanya.  Nubuat ini mengenai kedatangan Isa Al-Masih dan memuat kenyataan bahwa Isa Al-Masih, seperti Allah, kekal adanya. (Kitab Nabi-nabi, Mikha 5:1)

KESIMPULAN

Cukup banyak ayat dalam Kitab Suci yang menyatakan Keilahian Isa Al-Masih. Orang Kristen menjunjung tinggi Kitab Suci, yaitu Taurat, Zabur, Nabi-nabi dan Injil. Dan percaya apa yang tertulis dalam kitab-kitab ini diilhamkan Allah. Kitab Suci berulang kali menekankan bahwa Isa Al-Masih, Kalimat Allah, adalah Tuhan.
Yang sangat indah, kasih Allah yang besar tercurah pada kita. Isa Al-Masih disalib untuk menyelamatkan kita dari hukuman dosa yang kekal.  Untuk menyelidiki keselamatan lebih mendalam bacalah seksi pada situs ini mengenai keselamatan.
Read More .......

Bahtera Nuh Diketemukan



1_archa_noemova.jpg

Bahtera Nuh ditemukan, menegaskan pemerintah Turki

1_archa_noemova.jpg2_archa-radar.jpg3_noahs-ark.jpg4_noahs-ark_1.jpg5_noahs-ark_2.jpg6_noahs-ark_3.jpg7_noahs-ark_4.jpg8_noahs-ark_5.jpg9_noahs-ark_petrified_wood.jpg10_noahs-ark-national-park-10-km-from-ararat.jpg
Pemerintah Turki telah melakukan penelitian dengan para arkeolog di situs Bahtera Nuh di pegunungan Ararat. Penelitian mengkonfirmasi usia tua Ron Wyatt dan rekan-rekannya. Didirikan di tempat ini sebuah cagar alam baru Bahtera Nuh pada tanggal 20 Juni 1987.
Bahtera Nuh situs pertama mendapat perhatian di tahun limapuluhan abad kedua puluh. foto udara diambil dari daerah ini dari tempat yang tinggi. Dari film terakhir juga menunjukkan pola yang sangat mirip dengan bentuk kapal.
Ron Wyatt dan penggemar lainnya, penemuan ini mulai melakukan penelitian yang luas, dengan menggunakan teknologi terbaru pada saat itu. Metode yang digunakan sebagai antarmuka radar dekomposisi bawah permukaan, pemboran inti, deteksi logam. Metode ini mendapatkan hasil yang luar biasa, yang menunjuk ukuran dan pentingnya penemuan ini. Penelitian di daerah ini berlangsung selama hampir satu dekade. Ron Wyatt, anak-anaknya dan lain rekan-rekannya menghadiri ke tempat-tempat banyak cara dan disertai dengan banyak kesulitan.
Fakta ditemukan di tambang menjelajahi profesor Turki Dr Ekrem Akurgal, yang dianggap oleh banyak orang sebagai (arkeologi Dean Turki), kata (itu perahu, perahu antik … harus dipertahankan …) Penelitian yang dilakukan oleh Ron Wyatt dan rekan-rekannya, membangkitkan minat besar di Turki arkeolog dan ilmuwan. Hasil dari penelitian ini adalah untuk mengadakan sebuah komisi pemerintah di tingkat tertinggi, untuk mengeksplorasi semua fakta akumulasi dan kesaksian. Komisi itu telah mengeluarkan menemukan bahwa situs resmi yang mengungkapkan dunia Ron Wyatt benar-benar berisi sisa-sisa Bahtera Nuh Alkitab. Hasil penelitian dan resolusi membentuk komite adalah cagar alam baru Noah’s Ark
Dr Saleh Bayraktutan dari Ataturk University di Erzurum terus melakukan penelitian tentang deposit ini dan mencetak banyak fakta yang luar biasa. Saat ini tersedia dokumentasi rinci tentang sejarah penemuan dan penelitian yang dilakukan selama bertahun-tahun di Turki timur di tempat Noah’s Ark Saat itu Noah’s Ark ditutup dengan lapisan tanah liat dan ditutup dengan padang rumput.
Sejumlah besar bukti yang jelas, tetapi meskipun ini, beberapa ilmuwan dari akademisi dan dunia tanpa ragu melakukan beberapa penelitian, penemuan ini sepakan. Semua orang bisa membayangkan bagaimana besar pentingnya penemuan ini adalah, mengkonfirmasi keaslian dari cerita Alkitab, semua orang di dunia ini bisa membaca fakta-fakta dan hakim bagi dirinya sendiri.
penemuan Alkitab adalah masalah yang sangat lembut dan orang takut untuk mengetahui kebenaran, bukan terus hidup dalam kegelapan dan pesta pora dunia ini. Itu lebih mudah bagi mereka daripada percaya kepada Tuhan, berpikir dan belajar. Ini sangat sulit bagi mereka untuk menolak kejahatan manusia dan gairah. Sebaliknya, atas nama ilmu pengetahuan dan repudiates semua tertarik dengan berpusat diri.
penemuan Alkitab adalah masalah yang sangat lembut dan orang takut untuk mengetahui kebenaran, bukan terus hidup dalam kegelapan dan pesta pora dunia ini. Itu lebih mudah bagi mereka daripada percaya kepada Tuhan, berpikir dan belajar. Ini sangat sulit bagi mereka untuk menolak kejahatan manusia dan gairah. Sebaliknya, atas nama ilmu pengetahuan dan repudiates semua tertarik dengan berpusat diri. Cobalah untuk menemukan kebenaran, membuka Alkitab, cobalah untuk menemukan rahasia dari kehidupan kita, siapa kita, kenapa kita, kenapa kita di dunia ini hanya untuk waktu yang singkat. Yakinlah bahwa Alkitab akan menjawab dengan jelas.
Read More .......