Search This Blog

Mengapa Tidak Ada “Shalawat Nabi” Untuk Isa Al-Masih?

Bershalawat artinya memohon supaya Allah memberi rahmat, kemuliaan dan keselamatan bagi seseorang. (Catatan Kaki No. 1230-31, Qs. 33:56, “Al-Quran Departemen Agama RI,” tahun 1978). Demikian shalawat hanya dibutuhkan seseorang yang memerlukan keselamatan.
Bagaimana dengan Isa Al-Masih? Isa Al-Masih bukan hanya Pribadi yang dihargai oleh umat Kristen dan Muslim. Ia juga Pribadi yang tidak membutuhkan doa “shalawat nabi”.

Berikut alasan mengapa Isa Al-Masih tidak membutuhkan doa “shalawat nabi” menurut kebenaran firman Allah:
(1) Tidak Ada Perintah Untuk Mendoakan-Nya
Dalam semua wahyu Isa Al-Masih kepada pengikut-Nya, tidak ada satupun perintah untuk bershalawat bagi-Nya. Maka, pengikut-Nya tidak perlu bershalawat bagi-Nya.
(2) Isa Al-Masih Sudah Berada di Sorga
Al-Quran dan Injil memberi kesaksian yang sama, yaitu Isa Al-Masih berada di sorga.
Qs 19:33 menulis, “Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku (Isa Al-Masih), pada hari aku dilahirkan, pada hari aku (Isa Al-Masih) meninggal dan pada hari aku (Isa Al-Masih) dibangkitkan hidup kembali”

Demikian pula dalam Injil, “Sesudah Ia (Isa Al-Masih) mengatakan demikian, terangkatlah Ia disaksikan oleh mereka, dan awan menutup-Nya dari pandangan mereka.” (Injil, Kisah Para Rasul 1:9)
Isa Al-Masih saat ini telah berada di sorga. Dia tidak memerlukan doa “shalawat nabi” untuk keselamatan-Nya.
(3) Isa Al-Masih Berasal Dari Sorga
Isa Al-Masih adalah Kalimat Allah yang kekal. Dia menjelma menjadi manusia. Artinya selama kekekalan, sorga adalah tempat kediaman-Nya. Dia datang ke dunia hanya untuk waktu singkat, tiga puluh tiga tahun, untuk menyediakan jalan keselamatan bagi manusia.
Bila Dia diangkat dari dunia ke sorga Dia kembali ke rumah kekal-Nya. Itu tempat tinggal-Nya dari kekekalan.
(4) Doa Shalawat Akan Menyebabkan Kita Meragukan Ke-Nabian-Nya
Bershalawat artinya memohon keselamatan bagi seseorang. Bila seorang nabi memerlukan doa shalawat, bukankah hal ini dapat meragukan kenabiannya?
Setiap umat beragama tidak perlu meragukan pengajaran keselamatan Isa Al-Masih. Dia berasal dari sorga. Saat ini Dia berada di sorga. Dia tidak memerlukan doa-doa dari pengikut-Nya untuk keselamatan-Nya.
(5) Isa Al-Masih Adalah Juruselamat
Jelas, seorang yang memerlukan doa pengikutnya tidak dapat disebut sebagai Juruselamat. Bagaimana mungkin seseorang yang keselamatannya saja belum pasti dapat menyelamatkan pengikutnya?
Isa Al-Masih adalah Juruselamat. Isa Al-Masih tidak memerlukan doa pengikut-Nya agar selamat. Sebaliknya, pengikut-Nya perlu berdoa agar Isa Al-Masih menyelamatkan mereka.
(6) Isa Al-Masih Mendoakan Umat-Nya

Bukti yang menjelaskan bahwa Isa Al-Masih mendoakan umat-Nya, terdapat dalam Injil, Rasul Besar Yohanes 17:1-26. Selain mendoakan, Isa Al-Masih juga memberikan keselamatan sorgawi (Injil, Rasul Besar Yohanes 5:24, 5:28 14:1-3, 14:6; Injil Rasul Lukas 23:43).
Orang yang sungguh menerima Isa Al-Masih sebagai Penyelamat, tidak merasa ragu akan keselamatanya. Orang tersebut pasti masuk sorga.

Isa berkata: “Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku” (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:29)
Bagaimana Dengan Keselamatan Pembaca?

Dalam Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16, dinyatakan bahwa Isa Al-Masih sendirilah yang mampu memberikan keselamatan kekal sorgawi.

Isa Al-Masih memberi jaminan indah ini kepada murid-murid-Nya:“Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. . . . . Aku pergi ke situ [sorga] untuk menyediakan tempat bagimu. Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun berada” (Rasul Besar Yohanes 14:2-3).

1 comment:

  1. Assalamualaikum,
    sepengetahuan kami yang awam, umat Muslim selalu bershalawat kepada Nabi Isa, ketika kami mendengar nama Beliau, atau menuliskan nama Beliau, kami senantiasa berucap shalawat (alaihissalamu atau artinya baginya keselamatan), begitupun terhadap nabi nabi Alloh yang lainnya...

    ReplyDelete