Search This Blog

Jujur hancur

Bacaan: Kejadian 20
Sejak manusia jatuh dalam dosa, ketidakjujuran layaknya bumbu penyedap yang selalu ada di setiap menu kehidupan. Dengan alasan malu, takut, bahkan demi kebaikan, acap kali kita berkompromi dan berbohong. Slogan: "orang jujur akan hancur" secara tidak sadar mungkin kita yakini sebagai prinsip yang sudah melekat di tengah keseharian kita di masyarakat.

Jika kita menyimak sepenggal kisah Abraham, kita pun mendapati aspek ketidakjujuran dalam dirinya. Dengan alasan takut dibunuh oleh Abimelekh, ia berdusta, mengatakan bahwa Sara ialah saudaranya-bukan istrinya. Tuhan Yesus, dalam Matius 5:37 memberikan penegasan mengenai bagaimana kita mesti bertindak jujur. Dia berkata bahwa kita mesti tegas, tidak kompromistis pada apa pun, sebab "... apa yang lebih daripada itu berasal dari si jahat." Dengan kata lain, sekecil apa pun ketidakjujuran, yang disebut dusta tetaplah dusta; dan itu adalah dosa, apa pun alasannya.

Setiap kita tentu pernah tidak jujur. Celakanya, sekali kita tidak jujur, akan diikuti oleh ketidakjujuran kedua, ketiga, dan seterusnya. Akibatnya, kita terperosok makin dalam di jurang kebohongan yang kita ciptakan sendiri. Bertobat, mohon pengampunan dan pertolongan Tuhan untuk lepas dari jerat itu. Jika diperhadapkan pada keseharian, memang tidak mudah menjalankannya. Ada risiko diabaikan, dijauhi, bahkan dimusuhi orang lain ketika kita tampil jujur di tengah dunia yang tidak jujur. Namun, Tuhan disenangkan dengan kejujuran kita.
Read More .......

Ketika dosa dibiarkan

Bacaan: Kejadian 3
Ketika Tuhan mencari dan memanggil Adam dan Hawa yang terperosok dalam lembah dosa, kira-kira apa tujuan Tuhan? Mengapa Dia perlu memanggil mereka? Apakah Tuhan hendak menghakimi, mencela, atau menghukum mereka? Tidak! Tuhan justru hendak menyelamatkan mereka (bdk. Yoh 3:17; 12:47; Ef 1:3-9; 1 Tim 3:3-4).
Namun mengapa mereka takut, malu, dan bersembunyi? Ketika hubungan mereka dengan Tuhan rusak, apa yang berubah? Tuhan tetap sama, Eden yang mereka diami tetap indah, tubuh mereka pun tetap sama. Dosa tidak membuat tubuh dan wajah mereka berubah jadi penuh kerut menyeramkan, atau rambut mereka jadi ribuan ular yang menjijikkan. Namun, ketika jatuh dalam dosa, manusia melarikan diri, tidak berani menghadapi dan menyelesaikannya. Artinya, ada satu hal penting yang berubah, yaitu hati mereka. Kini, hati mereka dipenuhi prasangka buruk. Sampai-sampai mereka curiga ketika Tuhan yang penuh kasih memanggil mereka. Di pikiran mereka, Tuhan hendak menghakimi dan menghukum. Mereka pun bersembunyi untuk menyelamatkan diri.
Ketika manusia terus berlari dari dosa dan tanggung jawab untuk membereskannya, manusia justru kehilangan kebahagiaannya. Maka, janganlah berlari dari dosa dan berusaha dengan kemampuan sendiri untuk menyelesaikan masalah yang membelit hidup Anda. Sebaliknya, mendekatlah kepada Gembala Agung yang mencari Anda. Ketika Dia menemukan Anda sebagai domba yang terhilang, Dia pasti akan memeluk Anda, menggendong Anda, dan bersukacita bersama Anda
Read More .......

Kuil Sulaiman Bakal Saingi Patung Yesus Penebus


Kuil Sulaiman Bakal Saingi Patung Yesus PenebusTemplo de Salomao, bangunan gereja yang menghabiskan dana Rp3,4 triliun di Sao Paulo, Brasil, diresmikan, Kamis (31/7/2014) malam waktu setempat atau Jumat pagi WIB. Inilah salah satu situs religi megah yang kembali hadir di Brasil.

Sebelumnya para wisatawan telah mengenal Cristo Redentor atau patung Kristus Penebus di Hutan Tijuca, Rio de Janeiro. Ada pula bangunan gereja Basílica do Santuário Nacional de Nossa Senhora de Aparecida atau Basilika Nasional Bunda Maria dari Aparecida yang berada 200 km di sisi timur Kota Sao Paulo.
Tribunnews sempat mengunjungi Cristo Redentor dan Basilika Nasional Bunda Maria dari Aparecida di sela-sela penyelenggaraaan Piala Dunia Brasil 2014. Dari keduanya, Cristo Redentor yang paling dikenal umum.
Namun kini dengan hadirnya Kuil Sulaiman atau Bait Salomo, wisatawan punya tujuan baru untuk berkunjung. Harian Inggris dalam situsnya menulis Kuil Sulaiman akan menjadi pesaing baru Patung Kristus Penebus.
Kuil Sulaiman atau Bait Salomo yang dibangun Edir Macedo jutawan Brasil, pendiri Gereja Universal dan pemilik salah satu stasiun televisi memang dirancang menyerupai kuil yang dibangun Nabi Sulaiman dalam kitab suci.
Menurut kisah kitab suci, Bait Salomo adalah kuil pertama yang digunakan untuk beribadah umat Yahudi di Kota Yerusalem. Lokasinya terletak di Bukit Zion. Tertulis dalam kitab, kuil ini dibangun di era pemerintahan Raja Sulaiman yang diperkirakan pada abad 10 Sebelum Masehi.
Adapun Kuil Sulaiman di Sao Paulo, Brasil berada di kawasan Bras, di bagian timur atau Zona Leste Sao Paulo. Dari lokasi stadion pembukaan Piala Dunia Arena Corinthians, Kuil Sulaiman berjarak sekitar 17 km ke arah barat. Jarak itu bisa ditempuh sekitar 30 menit tanpa kemacetan. 
Read More .......

Gereja Megah di Sao Paulo Brasil Ini Dibangun dengan Dana Rp 3,4 Triliun

Gereja Megah di Sao Paulo Brasil Ini Dibangun dengan Dana Rp 3,4 TriliunSAO PAULO - Presiden Brasil Dilma meresmikan Templo de Salomao bangunan gereja di bawah naungan da Igreja Universal di Kota Sao Paulo, Brasil, Kamis (31/7/2014) malam waktu setempat atau Jumat pagi WIB.
Selain presiden hadir pula Wakil Presiden Michael Fear, Gubernur Negara Bagian Sao Paulo Geraldo Alckmin serta sejumlah menteri. Bangunan gereja  termegah ini dibangun dengan biaya 680 juta BRL (real Brasil) atau sekitar Rp3,4 Triliun.
Menurut surat kabar Folha de Sao Paulo inilah gereja terbesar kaum injili (di luar Gereja Katolik) yang dibangun di Brasil. Majalah Forbes dalam lamannya menulis tentang Solomon's Temple dengan judul "Tuhan Punya Rumah Baru seharga 300 Juta Dolar AS".
Gereja Universal, didirikan oleh Edir Macedo pemilik stasiun televisi berusia 69 tahun. Pada 1977 dia mendirikan sendiri aliran (denominasi) gereja Kristen selain Katolik yang telah mapan di Brasil.
Read More .......