Search This Blog

Az-Zukhruf 43:61

Az-Zukhruf 43:61

Dan sesungguhnya ’Isa itu benar-benar memberikan pengetahuan tentang hari kiamat. Karena itu janganlah kamu ragu-ragu tentang kiamat itu dan ikutilah Aku. Inilah jalan yang lurus. 
Read More .......

Al-Maidah 5:110

(Ingatlah), ketika Allah mengatakan: "Hai ’Isa putera Maryam, ingatlah ni’mat-Ku kepadamu dan kepada ibumu di waktu Aku menguatkan kamu dengan ruhul qudus. Kamu dapat berbicara dengan manusia di waktu masih dalam buaian dan sesudah dewasa; dan (ingatlah) di waktu Aku mengajar kamu menulis, hikmah, Taurat dan Injil, dan (ingatlah pula) di waktu kamu membentuk dari tanah (suatu bentuk) yang berupa burung dengan izin-Ku, kemudian kamu meniup padanya, lalu bentuk itu menjadi burung (yang sebenarnya) dengan seizin-Ku. Dan (ingatlah), waktu kamu menyembuhkan orang yang buta sejak dalam kandungan ibu dan orang yang berpenyakit sopak dengan seizin-Ku, dan (ingatlah) di waktu kamu mengeluarkan orang mati dari kubur (menjadi hidup) dengan seizin-Ku, dan (ingatlah) di waktu Aku menghalangi Bani Israil (dari keinginan mereka membunuh kamu) di kala kamu mengemukakan kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, lalu orang-orang kafir di antara mereka berkata: "Ini tidak lain melainkan sihir yang nyata."   
Read More .......

"JALAN LURUS” – S-SIRAT AL-MUSTAQUIM

Banyak umat Muslim salah paham dalam memahami iman Kekristenan dan Isa Al-Masih. Mereka cenderung berpikir dengan cara pikir manusia yang terbatas. Sedangkan untuk mengerti Firman Allah, kita membutuhkan iman. Tidak hanya logika.

Seluruh kehidupan Isa Al-Masih tercatat dalam Alkitab secara jelas dan sistematis. Mulai dari nubuatan kedatangan-Nya ke dunia, wafat, bangkit, dan naik kembali ke sorga.

Demikian juga Al-Quran berulang-kali memperingatkan umat Muslim agar mengimani Kitab sebelumnya. Yaitu Injil dan Taurat, sebagaimana yang tertulis dalam Qs 5:46, “Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa”

Kami percaya bahwa firman Allah tidak pernah berubah. Firman Allah berkata, “Rumput menjadi kering, bunga menjadi layu, tetapi firman Allah kita tetap untuk selama-lamanya" (Kitab Nabi Besar Yesaya 40:8). Juga hal ini diperjelas Isa Al-Masih lewat sabda-Nya, “Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu” (Injil, Rasul Besar Matius 24:35).

Demikianlah kami percaya Allah sanggup menjaga keaslian Firman-Nya dari tangan-tangan orang jahat yang ingin merubahnya. Sebagaimana yang telah difirmankan Allah dalam Kitab Suci Injil “. . .  firman Tuhan tetap untuk selama-lamanya. Inilah firman yang disampaikan Injil kepada kamu” (Injil, Surat 1 Petrus 1:25
Read More .......

Mengapa Isa Disebut "Anak Allah"?

Orang Islam yang mempelajari Al-Quran sering bingung untuk menjelaskan siapakah sebenarnya Isa Al-Masih. Mereka mengimani Isa sebagai nabi. Tetapi Ia dilahirkan oleh seorang perawan (Qs 19:19). Ia hidup suci tanpa dosa (Qs 19:19). Tidak satupun nabi, termasuk Muhammad, yang tidak berdosa.  Ia mengerjakan banyak mujizat tanpa minta pertolongan Allah (Qs 3:49).  Nabi-nabi lain, ketika melakukan mujizat, selalu meminta pertolongan Allah.  Ia disebut “Kalimat Allah” (Qs 3:39).”  Tidak ada nabi lain yang disebut “Kalimat Allah.”

Ia sekarang berada di sorga, bukan di kuburan seperti semua nabi lain, termasuk Muhammad.  Juga Isa Al-Masih akan kembali sebagai Hakim Adil (Sahih al-Bukhari 3:43:656).  Hal ini tidak dikatakan tentang seorang nabi lain. Memang Al-Quran tidak salah ketika memuliakan Isa Al-Masih dengan mengatakan Ia, “. . . seorang terkemuka di dunia dan di akhirat . . .” (Qs 3:45).
Isa “Anak” Allah

Dari seluruh gelar yang diberikan Al-Quran terhadap Isa Al-Masih, tidak satupun yang setuju dengan sebutan “Anak Allah” kepada Isa Al-Masih. Menurut ajaran Islam, pemberian gelar “Anak Allah” kepada Isa Al-Masih adalah penghujatan bagi Allah. Sebagaimana yang tertulis dalam Al-Quran, “Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan" (Qs 112:3)

Inilah kesalah-pengertian yang dialami oleh umat Muslim dalam memahami iman kekristenan. Sayangnya umat Muslim tidak dapat memahami makna dari kata “Anak Allah” secara figuratif.  Kalau demikian, tentu mereka tidak akan menuduh bahwa Allah yang disembah oleh orang Kristen adalah Allah yang mempunyai anak.

Istilah “Anak Allah” bukan mengacu kepada anak beranak, tetapi lebih kepada hubungan khusus yang dimiliki oleh Isa Al-Masih dengan Allah Bapa.

Melalui penjelmaan-Nya ke dunia, Kalimat Allah, yaitu Isa Al-Masih, dapat secara penuh mengungkapkan isi hati Allah kepada manusia. Dia juga merupakan wakil Allah Bapa yang sama persis. “Setelah pada zaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi, maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya, yang telah Ia tetapkan sebagai yang berhak menerima segala yang ada. Oleh Dia Allah telah menjadikan alam semesta. Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan. Dan setelah Ia selesai mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi” (Injil, Surat Ibrani 1:1-3).

Demikianlah, “Anak Allah” merupakan istilah untuk Anak Surgawi yang kekal, Kalimat Allah, yang sejajar dengan Allah Bapa. Sebab, sebagai Kalimat Allah, Isa Al-Masih adalah kekal adanya. Dia adalah satu dengan Allah, “Aku dan Bapa adalah satu" (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:30).
Tujuan Anak Allah Datang ke Dunia

Allah sangat mengasihi setiap orang. Baik dia Muslim, Hindu, Budha, Animisme ataupun seorang Ateis, dan setiap orang yang kebetulan lahir dari keluarga Kristen. Setiap orang dari agama-agama ini berjalan menuju ke kebinasaan karena dosa-dosa mereka. Tetapi Allah sangat mengasihi mereka! Ingatlah firman Allah yang berkata, “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini . . . “ (Injil, Rasul Besar Yohanes 3:16).
sediakan. Inilah janji-Nya, “Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang" (Injil, Rasul Markus 10:45)]
Read More .......