Search This Blog

Tuduhan Alkitab Dipalsukan

Ilham yang didapat oleh Muhammad bukan hanya mengakui kebenaran Alkitab, tetapi juga kemudian menuduh Alkitab sudah dipalsukan. Contohnya: Muhammad mengatakan bahwa orang Yahudi yang mengubah Alkitab (Qs 2:75, 146; QS 3:78; Qs 4:46). 
Kemudian, Muhammad mengatakan orang Yahudi mau bercerita jika dibayar (Qs 2:41, 79). Muhammad menuduh orang Yahudi menyembunyikan kebenaran (Qs 2:42, 146; Qs 3: 71). Terakhir, Muhammad menuduh orang Yahudi dan orang Kristen melupakan firman Allah (Qs 5:13-14). 

Masuk Akalkah? 

Untuk menyatakan salah atau benar, manusia perlu memakai dalil “aqli”, yang berarti sesuatu dinyatakan benar/salah. Jika kebenaran/kesalahan dapat dibuktikan berdasarkan data-data autentik/akurat yang dapat diterima/ditolak oleh pikiran sehat manusia. 

Beberapa Pertanyaan Pikiran Sehat: 

Pertama, Kapan Alkitab dipalsukan? Alkitab telah tersebar di seluruh bahkan di luar kekaisaran Romawi. Jika Perjanjian Lama telah dibukukan tahun 400 BC, maka ada selisih 1000 tahun dengan Muhammad mendapatkan wahyu pertamanya tahun 610 H. Sedangkan Perjanjian Baru dibukukan tahun 397 AD. Ada selisih 200-an tahun dengan Muhammad mendapatkan wahyu pertamanya tahun 610 H. 
Kedua, Mengapa Allah begitu mudah berubah? Tahun-tahun pertama Muhammad mendapat ilham, Allah mengatakan Alkitab benar. Namun tahun berikutnya, Allah mengatakan sudah tidak benar. Allah seperti apakah jika perkataan-Nya berubah-ubah! 
Ketiga, Apakah orang Yahudi dan Kristen mau bekerja sama dalam memalsukan Alkitab? Hal yang sama dengan aliran Islam Shia, tidak mungkin bekerja-sama dengan Islam Sunni (sekalipun sama-sama beragama Islam). Orang Yahudi sendiri berbeda keyakinan dengan orang Kristen, dan agama Yahudi bukan agama Kristen. 
Terakhir: Perhatikanlah kesaksian Allah sendiri tentang Firman-Nya: “Rumput menjadi kering, bunga menjadi layu, tetapi firman Allah kita tetap untuk selama-lamanya” (Kitab Nabi Besar Yesaya 40:8).

No comments:

Post a Comment